Kalsel

Warga Kalsel Kebanjiran: Uuu Paman Birin… Bergerak Paman!

apahabar.com, BANJARMASIN – Di tengah penderitaannya, warga Banjarmasin yang sedang kebanjiran mengekspresikan perasaannya dengan cara super…

Tangkapan layar wanita nyentrik kebanjiran yang viral di media sosial. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Di tengah penderitaannya, warga Banjarmasin yang sedang kebanjiran mengekspresikan perasaannya dengan cara super kreatif.

Melalui video yang tersebar di WhatsApp, tampak dua wanita menyampaikan pesan langsung yang ditujukan kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

“Selamat pagi, kami menginformasikan di Gang Barunai sudah masuk rumah banyunya (airnya). Silahkan umpati (ikuti) kami,” kata seorang wanita berpenampilan nyentrik dengan kacamata hitam.

Dia menggunakan botor air mineral yang digunakan seolah-olah sebagai mikropon.

Wanita tersebut kemudian masuk ke bagian dalam rumah. Namun, sebelum masuk, dia berhenti sejenak dan kembali meneruskan kata-katanya.

“Mana Paman Birin. Uuu… Paman Birin,” kata wanita berambut pirang yang mengenakan handuk warna pink di badannya.

Keduanya lalu melanjutkan celotehnya.

“Kami mengungsi na… Lihati tilam kami basahan. Kada kawa guring. Paman Birin, uuu… dibantu… Na, calap. Nangkaya apa kami guringan, Paman? Di Kertak Hanyar, Gang Permai, Paman lah,” katanya.

Dalam bahasa Indonesia, ucapan itu berarti,”Ini kami sedang mengungsi. Coba lihat, kasur kami basah. Nggak bisa tidur. Paman Birin, tolong dibantu. Nah, terendam. Gimana kami mau tidur, Paman? Di Kertak Hanyar, Gang Permai, ya, Paman.”

Dia lalu melanjutkan,” Bergerak Paman Birin ai. Bergerak!” sembari mengepalkan tangannya bak Paman Birin saat mengucapkan kata-kata yang sama.

Video berdurasi 57 detik itu tersebar luas di media sosial. Jika dilihat, video itu terlebih dahulu viral di TikTok sebelum viral di media sosial lainnya.

Sementara itu, banjir di Kalsel kali ini diketahui cukup parah.
Baru dua pekan, banjir sudah puluhan kali melanda 7 dari 13 daerah di Kalimantan Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel melaporkan 57 frekuensi kejadian itu hanya dalam periode 1-14 Januari.

"Pelayanan itu sudah kita lakukan sejak terjadi banjir pertama kali di daerah Teluk Selong, Dalam Pagar dan Pesayangan. Tetapi merebak ke 7 kabupaten/kota, berarti memang harus semua bertanggung jawab terhadap masyarakatnya," ujar Plt Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat di ruang kerjanya, Kamis (14/1) sore.

Menerima laporan, BPBD Kalsel langsung mengoordinasikan rentetan kasus banjir tersebut ke pemerintah pusat.

Soal bantuan, dirinya berjanji Pemprov Kalsel tidak akan pilih kasih dalam menyalurkannya ke masyarakat terdampak banjir.

"Kita tidak memilah-milah, tetapi melihat mana yang paling memerlukan evakuasi lebih cepat," lanjutnya

Data terbaru, BPBD Kalsel telah mengungsikan 8.522 warga di Banjar dari lokasi banjir.

Di lapangan, petugas gabungan mengalami beberapa kendala seperti terlambatnya proses evakuasi, hingga minimnya transportasi ke pengungsian.

"Kalau kemarin di lapangan banyak warga yang tidak mau dievakuasi karena merasa masih aman. Hari ini, mulai jam 2 malam beberapa daerah mulai tinggi (air) dan minta dievakuasi," bebernya.

Data BPBD Kalsel menunjukkan sebanyak 20.541 kepala keluarga atau 67.842 jiwa terdampak banjir. Terbanyak di Tanah Laut yaitu 10.433 KK dan 34.431 jiwa.

"Ini memerlukan gotong royong seluruh SKPD. Semua wajib berkoordinasi menganalisis kebutuhan masyarakat," imbuhnya

Selain Tanah Laut, laporan yang dia terima Kabupaten Banjar telah menetapkan status tanggap darurat banjir.

Menyusul kesiagaan ini, SK untuk tingkat provinsi tengah dirapatkan oleh pemprov Kalsel.

"Dari Bakeuda sudah berkomitmen, ketika keluar SK Tanggap Darurat artinya kita sudah bisa membuat RAB (Rancangan Anggaran Biaya) untuk BTT (Bantuan Tidak Terduga) Kalsel. SK sementara masih proses," jelas Mujiyat.

Sebagai tambahan, banjir juga mengakibatkan sarana prasarana rusak. Rinciannya, 4 rumah ibadah dan 10 sekolah, lalu 19.452 rumah terendam.