Warga Desak Solusi Antrean BBM dan Fasilitas Umum di Reses DPRD Tanbu

Tanah Bumbu - Keluhan soal antrean panjang di SPBU kembali mencuat. Dalam agenda Reses II Masa Sidang II yang digelar di Desa Tungkaran Pangeran

Oleh Hadi MS
Anggota DPRD Tanah Bumbu, Abdul Rahim gelar Reses di Desa Tungkaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu, Sabtu (19/4). Foto: Humas

bakabar.com, TANAH BUMBU - Keluhan soal antrean panjang di SPBU kembali mencuat. Dalam agenda Reses II Masa Sidang II yang digelar di Desa Tungkaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Sabtu (19/4), warga meminta pemerintah menyediakan jalur khusus untuk pelangsir BBM guna mengurangi antrean yang sering menyulitkan pengendara umum.

Permintaan ini disampaikan langsung dalam dialog terbuka bersama Anggota DPRD Tanah Bumbu dari Dapil 1, Abdul Rahim, yang dikenal aktif menyerap aspirasi warga.

“Saya tidak melarang pelangsir mencari nafkah, tapi seharusnya ada jalur antrean tersendiri agar tidak mengganggu pengendara umum,” ujar seorang warga dari Sungai Belanak yang mendapat kesempatan menyampaikan aspirasinya di hadapan forum.

Masalah antrean BBM ini bukan hal baru. Warga mengeluhkan antrean bercampur antara pelangsir dan pengguna umum yang kerap menyebabkan kemacetan, bahkan memicu konflik antarpengendara. Kondisi ini dinilai sudah cukup lama berlangsung tanpa penanganan yang efektif.

“Kita harus cari solusi yang adil. Bukan hanya untuk pelangsir, tapi juga bagi masyarakat umum yang membutuhkan akses BBM dengan lancar,” ujar Abdul Rahim menanggapi keluhan warga.

Abdul Rahim menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Ketua DPRD Tanah Bumbu untuk memfasilitasi rapat lintas sektor. Ia menyebut perlunya duduk bersama antara pihak SPBU, dinas terkait, serta aparat keamanan seperti TNI dan Polri agar keputusan yang diambil benar-benar tepat sasaran.

“Saya tidak akan biarkan aspirasi ini berhenti di sini. Kita akan bawa ke forum yang lebih tinggi agar segera ada langkah nyata,” tegasnya.

Warga Juga Usulkan PJU, Alat Tangkap Ikan, dan Perlengkapan Majelis Ta’lim
Selain soal BBM, warga juga mengusulkan sejumlah kebutuhan prioritas lainnya. Mulai dari pembangunan pagar kuburan, penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU), alat tangkap ikan, mesin kapal, hingga kebutuhan sarana kegiatan keagamaan seperti pakaian majelis, genang, dan perangkat sound system untuk Majelis Ta’lim.

Agenda reses ini dihadiri tokoh masyarakat, Ketua RT, dan perwakilan warga dari berbagai lapisan. Suasana berlangsung akrab dan penuh partisipasi, memperlihatkan bahwa semangat demokrasi di desa terus tumbuh.

Kehadiran Abdul Rahim dalam reses ini menjadi simbol keterlibatan langsung wakil rakyat dalam menyerap aspirasi dan menjawab keresahan masyarakat. Ia menegaskan, suara warga desa memiliki nilai dan kekuatan yang sama untuk diperjuangkan.

“Tidak ada aspirasi yang kecil kalau menyangkut kepentingan publik. Setiap suara akan saya bawa dan perjuangkan,” pungkasnya.