Penipuan Biaya Umrah

Warga Cianjur Tertipu Paket Ibadah Umrah Berkedok Biaya Murah

Puluhan warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban penipuan paket ibadah umrah berkedok biaya murah.

Kuasa hukum korban Topan Nurgraha, pada saat mendampingi korban ke Polres Cianjur untuk melapor. Foto : Kuasa hukum kepada apahabar.com

apahabar.com, CIANJUR - Puluhan warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban penipuan paket ibadah umrah berkedok biaya murah.

Para korban sendiri tergiur dengan paket umrah yang hanya cukup membayar Rp6 juta. Dengan biaya tersebut, para korban diiming-imingi mendapat subsidi dari seorang donatur di Timur Tengah.

Seorang korban, Muhamad Sa'ban (31) mengatakan, terduga pelaku penipuan umroh berbiaya murah merupakan M, warga Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.

Menurut Sa'ban, pihaknya pertama kali kenal dengan pelaku pada saat mereka bersama-sama berangkat umrah beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tak Terima Dieksekusi, Ratusan Jemaat Gereja Geruduk PN Cianjur

"Kali pertama kenal, saat sama-sama jadi jemaah umroh. Saat itu juga terduga M ini, sudah sempat menawarkan paket umroh berbiaya murah tapi tidak saya respon," tutur Sa'ban, kepada wartawan, Senin (15/1).

Sepulang dari umroh, kata Sa'ban, terduga pelaku ini jadi lebih sering menghubunginya dan menawarkan paket umroh berbiaya murah yang diakui pelaku sudah berjalan sangat lama.

"Karena sudah beberapa kali menghubungi, kemudian saya tayakan. Kok, biayanya bisa lebih murah. Saat itu, pelaku ini menyebutkan program umroh berbiaya murah ini karena disubsidi dari seseorang asal Timur Tengah," jelasnya.

Selain menjanjikan umroh berbiaya murah, pelaku juga menjanjikan dapat menggratiskan pembiayaan umroh bagi warga yang dapat membawa calon jemaah untuk dapat ikut dan masuk di paket umroh yang ditawarkannya.

Baca Juga: Upah Tidak Dibayar, 1.200 Petugas Sorlip di Cianjur Ancam Mogok Kerja

"M yang merupakan tokoh, membuat saya percaya, dan mendaftarkan diri untuk berangkat umroh. Saya daftar dengan istri dan orangtua saya. Karena saat itu percaya saja," ucapnya.

Menurutnya, sudah ada sebanyak 50 orang warga yang sudah mendaftar paket umroh berbiaya murah yang ditawarkan pelaku M ini.

Namun, hingga kini masih belum juga diberangkatkan untuk menjalankan umroh.

"Total sampai saat ini ada 50 orang lebih yang mendaftar dan dikoordinatori oleh saya. Karena memang awalnya meyakinkan. Apalagi kan ada yang sudah diberangkatkan sekitar belasan orang di Kecamatan Cikadu," terangnya.

Baca Juga: Ratusan Hektar Sawah di Cianjur Alami Gagal Panen Akibat Longsor

Dari hasil perjanjian dengan para calon jemaah umroh, M menjanjikan keberangkatan pada September 2023 lalu.

Namun beberapa kali diundur hingga akhirnya kembali dijanjikan akan berangkat pada Desember 2023.

"Sudah berkali-kali menjanjikan diundur kembali hingga sekarang belum diberangkatkan. Jadwal dari travel juga hanya jadwal, karena ternyata belum dibayar ke pihak travelnya," ucap dia.

"Kami mulai curiga dengan diundur-undurnya pemberangkatan. Kemudian saat ditanya ke M dan saudaranya juga tidak pernah jelas. Kadang hanya dijawab iya saja tanpa ada penjelasan. Ditambah pernah ada alasan uangnya belum bisa dikirim, karena ada konflik di Timur Tengah. Ketika ada yang mau usahakan ditolak juga dengan alasan takut donaturnya tersinggung," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Gratifikasi Umrah Pejabat Cianjur, Polisi Periksa 12 Saksi

Atas kasus tersebut, Sa'ban sendiri melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kepolisian.

"Kita laporkan M dan saudaranya. Karena ketidak jelasan ini. Ditambah kasihan masyarakat yang sudah sangat berharap, apalagi mereka yang hanya buruh serabutan. Sudah berharap besar tapi ternyata begini," ungkapnya.

Kuasa hukum korban, Topan Nurgraha mengatakan, pihaknya sudah melaporkan dugaan penipuan itu ke Polres Cianjur. Menurutnya diduga korban dugaan penipuan berkedok umroh berbiaya murah tersebut mencapai 400 orang lebih.

"Kalau korban diduga mencapai lebih dari 400 orang, dari total 28 koordinator. Tapi yang sudah menguasakan dan melapor ada 50 orang," kata Topan.

Topan berharap, polisi segera menindaklanjuti kasus tersebut, sebab korbannya cukup banyak dan merupakan warga tidak mampu. "Kami mendorong kepolisian untuk segera menyelidiki kasus ini," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan pihanya sudah menerima laporan dugaan penipuan tersebut dan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan. "Segera kita selidiki lebih lanjut," tutupnya.