Kalsel

Warga Amanda Permai Banjarmasin Keluhkan Tumpahan Solar dari HBI, Bau Menyengat!

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Jalan A Yani KM 4,5 Komplek Amanda Permai, RT 1, RT 23,…

Warga Komplek Amanda Permai Banjarmasin, menunjukan tumpahan solar dari HBI larut saat banjir dalam botol. Foto-apahabar.com/Riyadh Dafhi R

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Jalan A Yani KM 4,5 Komplek Amanda Permai, RT 1, RT 23, RT 24, dan RT 28, Kelurahan Karang Mekar, Banjarmasin Timur mengeluh.

Pasalnya, tumpahan bahan bakar solar milik Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) mencemari lingkungan mereka.

Selain menghadapi banjir yang masih merendam, kini cobaan mereka bertambah dengan tumpahan dan bau menyengat solar yang berasal dari mesin generator listrik hotel.

Ketua RT setempat, Ariffin Noor mengatakan, tumpahan solar tersebut sudah mencemari lingkungan mereka selama dua hari. “Sejak Sabtu (16/1) malam,” katanya, Selasa (19/1) siang.

Dikatakannya, sejumlah warga padahal sudah coba mendatangi pihak hotel, namun belum ada kejelasan soal tanggung jawab.

“Pihak hotel mengakui solar yang tumpah. Mereka mengatakan Senin mau dibersihkan, tapi sampai hari ini tidak ada,” katanya.

Tumpahan solar tersebut bahkan sudah masuk ke dalam rumah warga karena terbawa banjir.

Salah satu warga yang memiliki kos-kosan, Cici menuturkan bau menyengat tersebut membuat penghuni kos miliknya mengungsi ke tempat lain.

Tumpahan solar dari HBI cemari lingkungan warga di Jalan A Yani KM 4,5, Komplek Amanda Permai RT 1, RT 23, RT 24, dan RT 28, Kelurahan Karang Mekar, Banjarmasin Timur. Foto-apahabar.com/Riyadh Dafhi R

“Baunya menyengat sekali. Sakit kepala menciumnya. Anak kos sampai mengungsi,” katanya.

Warga berharap, agar pihak hotel segera bertanggung jawab dengan adanya kelalaian tersebut.

Sementara itu, General Manager HBI, Eri Sudarisman saat ditemui, membenarkan adanya tumpahan solar tersebut.

Ia menyebut solar tersebut merembes hingga ke pemukiman warga disebabkan oleh filter generator listrik yang rusak.

“Karena banjir, trafo PLN kan dimatikan, jadi kita mesti menghidupkan mesin genset. Rupanya filternya rusak dan mengakibatkan rembes,” katanya.

“Tidak ada unsur kesengajaan,” sambungnya.

Pihaknya pun, kata dia, telah mencoba bertanggung jawab. Ia berharap warga tak membesar-besarkan hal tersebut sehingga merusak kerja sama yang sudah terjalin harmonis.

“Saat ini kan keadaan sedang susah, mohon kita saling mengerti. Kita akan bertanggung jawab, namun memang harus berunding dulu dengan pimpinan,” katanya.

“Kita sudah proaktif dengan mengerahkan karyawan untuk membersihkan tumpahan solar dengan menggunakan spoon,” tutupnya.

Warga coba membersihkan tumpahan solar. Foto-apahabar.com/Riyadh Dafhi R