Nasional

Wamenkeu Targetkan Defisit APBN 2023 Turun Mencapai 3 Persen

Apahabar, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang terjadi 2020 menyebabkan pemerintah mengalami penurunan pendapatan negara. Akibatnya, APBN…

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara – Apahabar.com

Apahabar, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi 2020 menyebabkan pemerintah mengalami penurunan pendapatan negara. Akibatnya, APBN mengalami kenaikan defisit hingga 6,1 persen, walau sebelumnya secara konsisten berhasil mempertahankan di angka 3 persen.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan pihaknya akan mendesain APBN 2023 dengan mempertimbangkan besaran belanja sebelum ditetapkan. Hal tersebut perlu dilakukan agar defisit APBN bisa menyentuh di bawah 3 persen.

"Undang-undang No.2 Tahun 2020 memberi arahan bahwa pada tahun 2023 defisit APBN harus kembali di bawah 3 persen daripada PDB ini akan kita lakukan," ujarnya dalam INDEF G20 Event: Advancing Debt and Economic Justice Through G20 Dialogue, yang dilaksanakan secara hybird di Bali, Kamis (14/7/2022).

Suahasil memaparkan defisit APBN yang masih di atas 3 persen disebabkan karena kurangnya interaksi antar masyarakat yang membuat daya beli menjadi turun. Hal ini juga diikuti dengan iklim investasi, termasuk kegiatan ekspor dan impor yang mengalami penurunan.

Selain itu, imbuh Suahasil, penurunan pendapatan negara dikarenakan kegiatan ekonomi negara. Meski demikian, belanja negara harus tetap dilakukan untuk melindungi masyarakat. Beberapa di antaranya dengan tetap menjalankan aktivitas ekonomi pemerintahan dan aktivitas pelayanan publik.

"Tentu APBN yang kuat adalah yang memiliki fiscal space. Dengan demikian APBN harus terus kita upayakan kesehatannya. Dengan upaya penurunan defisit, yang berarti juga secara hutang kita juga melakukan penurunan dari penerbitan-penerbitan hutang kita," pungkasnya. (Thomas)