Wamen Transmigrasi Kunjungi Cahaya Baru, Batola Dapat Bantuan Rp4,8 Miliar

Tidak sekadar berkunjung ke Barito Kuala (Batola), kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, juga membawa sejumlah bantuan.

Ditemani Bupati H Bahrul Ilmi, Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, memanen jeruk di Desa Karang Indah yang menjadi bagian Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru. Foto: Diskominfo Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Tidak sekadar berkunjung ke Barito Kuala (Batola), kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, juga membawa sejumlah bantuan.

Bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Selatan, Mauladi mengunjungi Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Rabu (20/8).

Mereka pun disambut Bupati H Bahrul Ilmi bersama Wakil Bupati Herman Susilo, Ketua DPRD Batola, Forkopimda, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Dalam rangkaian kunjungan, juga dilakukan melakukan panen padi dan jeruk di lahan seluas masing-masing 326 hektare dan 60 hektare.

"Kehadiran Wakil Menteri Transmigrasi di tengah-tengah kami menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri. Tentunya kami semakin bersemangat memberikan yang terbaik demi kesejahteraan masyarakat," ungkap Bahrul.

"Kami meyakini, perhatian yang diberikan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Transmigrasi, dapat memperkuat pembangunan yang sedang dan akan dijalankan di Batola,” tuturnya.

Selanjutnya diharapkan kunjungan dapat mempererat sinergi dan membuka peluang dukungan program pemerintah pusat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di kawasan transmigrasi, maupun Batola secara keseluruhan.

“Alhamdulillah saya senang sekali bisa datang langsung ke Cahaya Baru dalam kesempatan pertama. Kami juga tidak datang dengan tangan kosong," sahut Mauladi.

"Pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi akan memberikan bantuan sarana dan prasarana. Di antaranya renovasi sekolah, pembangunan jalan usaha tani dan jalan desa dengan total anggaran sebesar Rp4,8 miliar,” jelasnya.

Anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu menambahkan program transmigrasi memiliki peran penting dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Transmigrasi bukan hanya tentang pembangunan wilayah, tetapi juga tentang menyatukan perbedaan dan memperkuat rasa kebangsaan,” imbuhnya.

Sementara terkait penambahan transmigrasi baru di Kalsel, Mauladi menjelaskan masih dalam proses wacana. Penyebabnya penambahan transmigrasi baru lebih menyasar kawasan lain yang luas, tetapi kekurangan sumber daya manusia.

"Sampai sekarang yang sudah resmi mengusulkan adalah Konawe Utara di Sulawesi Tenggara dan Halmahera Selatan di Maluku Utara, serta beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat," jelas Mauladi.

Selain mengunjungi Karang Indah, Mauladi juga membuka Sosialisasi dan Tindak Lanjut Program Produk Ekspor di Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru. Kegiatan berlangsung sejak 20 hingga 22 Agustus 2025 di Banjarmasin.

Pelatihan tersebut bertujuan memperkuat orientasi ekspor produk unggulan hasil transmigrasi. Terlebih Cahaya Baru tak hanya memproduksi beras, tetapi juga jeruk dan jamur tiram.

Tak hanya dalam bentuk segar, jeruk juga telah dikembangkan menjadi serbuk sari jeruk dan bahan baku es krim, termasuk berbagai produk turunan lain. Sementara jamur tiram juga dinilai memiliki potensi besar menembus pasar ekspor.

Pun pelatihan ekspor menggandeng narasumber dari kalangan eksportir, serta buyer internasional dari Hong Kong melalui Zoom Meeting.

“Kami ingin kawasan transmigrasi tak hanya fokus kepada pangan dasar, tapi juga berkembang ke arah komoditas bernilai tambah dan berdaya saing global,” tutup Mauladi.