debat cawapres

Walhi Sentil Gibran Tak Paham Persoalan Tambang Ilegal

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tak paham soal permasalahan tambang ilegal di Indones

calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. Foto: apahabar.com/Ayyubi

apahabar.com, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tak paham soal permasalahan tambang ilegal di Indonesia.

Adapun dalam debat cawapres pada Minggu (21/1) malam, Gibran memberikan komentar atas jawaban Mahfud MD soal permasalahan tambang ilegal dengan mencabut Izin usaha pertambangan (IUP).

“Berarti dia tidak paham bahwa problem pertambangan ilegal justru karena dia tidak punya izin, namun melakukan operasi pertambangan,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Rere Jambore Christanto, kepada apahabar.com, di Jakarta, Senin (22/1).

Rere juga mengatakan jika penuntasan tambang ilegal tak semudah hanya dengan mencabut izinnya. 

Baca Juga: Salah Kaprah Gibran Mau Cabut Izin Tambang Ilegal

“Tapi yang pasti akan lebih berat bicara penuntasan pertambangan ilegal kalau dari paslon yang bilang jika urusannya semudah hanya mencabut izinnya saja,” ujarnya.

Lanjutnya, Rere menambahkan dampak yang diakibatkan dengan adanya tambang ilegal menimbulkan potensi kerugian negara kerusakan lingkungan hingga ancaman terhadap warga sekitar area pertambangan.

“Potensi kerugian negara, kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap keselamatan warga menjadi semakin tinggi akibat ada operasi tanpa izin dan pengawasan seperti ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mengomentari jawaban Mahfud MD soal tambang ilegal. Cawapres 02 itu bilang, simpel.

Baca Juga: Gibran Cuti Lagi 4 Hari, Kenapa?

"Simpel saja solusinya, IUP-nya dicabut, izinnya dicabut, simpel," ucapnya dalam debat cawapres di JCC Senayan Jakarta, Minggu (21/1) malam.

Ia lantas mempertegas. Bahwa dirinya ingin sumber daya alam benar-benar bermanfaat untuk rakyat. Tak terbuang sia-sia.