Tak Berkategori

Wagub: Jumlah Investor di Kalsel Mencapai 14.263 Investor

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan memaparkan potensi kinerja insdustri Pasar Modal…

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, didampingi Kepala BEI Kalsel, Yuniar saat memaparkan kinerja pasar modal di Gedung BEI, Jumat (15/2/2019). Foto-Humpro Setdaprov Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan memaparkan potensi kinerja insdustri Pasar Modal di Kalimantan Selatan dalam sebuah forum resmi di Indonesia Stock Exchange (IDX) Gedung Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/2).

Baca Juga:Efek Surat Muatan Udara Mulai Dirasa Pengusaha Ekspedisi

Di depan para pelaku usaha pasar modal nasional, Rudy Resnawan menjelaskan nilai kepemilikan saham di Provinsi Kalsel sebesar Rp 39,53 triliun. Berdasarkan data SID Total, jumlah investor di Kalsel sebanyak14.263investor.

Data tersebut dinilai meningkat 67,94 persen secara year on year. "Peningkatan jumlah investor di Kalsel merupakan yang tertinggi kedua di regional Kalimantan setelah Kalimantan Tengah," ucap Rudy lewat siaran pers, Sabtu (16/2/2019).

Presentasi investor di Kalsel terhadap seluruh investor di regional Kalimantan adalah sebesar 22,73 persen. Dalam periode 2018, total transaksi saham di Kalsel sebesar Rp3,26 triliun dengan rata-rata transaksi Rp271,56 miliar per bulan.

Total transaksi reksadana di Kalsel dalam 1 tahun terakhir senilai Rp1,77 triliun dengan rata-rata transaksi Rp151,60 miliar perbulan. Di Kalsel terdapat beberapa jaringan kantor pasar modal antara lain 1 Kpw BEI, tujuh perusahaan efek, satu manager investasi, dan 26 APERD.

Rudy mengaku tertarik dengan obligasi daerah. Sebab adanya obligasi daerah bisa mendapatkan sumber pendanaan yang baru untuk melakukan pembangunan. Ia sudah berbincang-bincang dengan Direktur BEI maupun dengan OJK yang memberikan gambaran tentang obligasi daerah sebagai sumber pendanaan untuk pembangunan daerah.

“Ini sangat menarik sekali,” katanya.

Namun, ia belum bisa memastikan kemungkinan Pemprov Kalsel akan menerbitkan obligasi daerah karena harus mempelajari terlebih dahulu.

“Ini saya diundang pertama untuk melakukan pembukaan perdagangan. Tadi sudah bincang-bincang dengan Pak Dirut, sangat banyak dapat masukan dari beliau, untuk bagaimana memggunakan obligasi daerah,” pungkasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Yuniar terkait sektor yang sangat diminati oleh pihak investor di Kalsel. Ia belum merespon pertanyaan dariapahabar.com.

Baca Juga:Dialog Apindo Kalsel, Empat Maskapai Absen

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini