News

Volkswagen Rilis Drone V.MO, Bisa Terbang dari Jakarta sampai Bandung

apahabar.com, JAKARTA – Volkswagen Group Cina meluncurkan purwarupa drone penumpang Vertical Take-Off and Landing (e-VTOL) listrik…

Volkswagen Group Cina meluncurkan purwarupa drone penumpang Vertical Take-Off and Landing (e-VTOL) listrik pertamanya yang bernama V.MO. (foto dok. Volkswagen)

apahabar.com, JAKARTA – Volkswagen Group Cina meluncurkan purwarupa drone penumpang Vertical Take-Off and Landing (e-VTOL) listrik pertamanya yang bernama V.MO.

Kehadiran V-MO yang dijuluki Harimau Terbang tersebut merupakan bagian dari strategi VW untuk mengeksplorasi dan membuka jalan baru dalam mobilitas yang sepenuhnya listrik.

Prototipe yang memiliki corak hitam dan perpaduan warna emas di beberapa sisi itu diklaim mampu membawa empat penumpang dan bisa menempuh jarak hingga 200 kilometer, seperti perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

"Kami ingin membawa konsep ini ke produksi seri dalam jangka panjang dan seperti Harimau Terbang, mengambil peran perintis di pasar mobilitas baru dan dinamis ini," ujar CEO Volkswagen Group Cina Stephan Wollenstein, dikutip dari laman Carscoops, Kamis (28/7).

V.MO memiliki konfigurasi sayap X serta dilengkapi oleh delapan rotor untuk pengangkatan dan dua rotor tambahan untuk penggerak. Harimau Terbang ini memiliki ukuran panjang 11,2 meter dengan rentang sayap 10,6 meter.

Konsep prototipe didasarkan pada solusi mengemudi otonom atau kendaraan tanpa awak yang dibarengi dengan teknologi baterai untuk mobilitas bebas emisi.

Tidak hanya itu, prototipe ini juga akan menjalani serangkaian uji coba penerbangan pada akhir tahun ini. Nantinya, hasil dari pengujian tersebut akan menjadi acuan untuk pengembangan unit yang lebih canggih.

Pesawat eVTOL yang direncanakan bakal meluncur tahun depan ini disebut akan menjadi transportasi jarak pendek hingga menengah, terutama untuk perjalanan dalam kota, seperti menempuh dari Jakarta ke Bandung.

Menariknya, dengan daya angkut penumpang plus bagasi di atas, drone terbang ini dikatakan lebih cepat, lebih efisien dan lebih fleksibel dari sarana transportasi terestrial yang tersedia saat ini.

(Adit)