Nasional

Viral Video TikTok Tolak Vaksinasi, Pelakunya Tenaga Kesehatan di RS Purwakarta

apahabar.com, PURWAKARTA – Sebuah video penolakan vaksinasi oleh sejumlah orang yang mengenakan pakaian tenaga medis, sedang…

Tangkapan layar dari video TikTok tenaga kesehatan yang diduga menolak vaksinasi Covid-19. Foto-Suara

apahabar.com, PURWAKARTA – Sebuah video penolakan vaksinasi oleh sejumlah orang yang mengenakan pakaian tenaga medis, sedang viral di TikTok.

Dalam video itu terlihat seorang dokter dan empat perawat. Mereka menunjukkan gerakan ‘tidak’ dengan tangan.

Video itu digabungkan dengan suara Presiden Joko Widodo, ketika pertemuan dengan masyarakat di Istana Kepresidenan pada 18 Desember 2020.

“Yang hadir di sini ada yang ingin di vaksin? Ada yang ingin di suntik vaksin, mau? Gak ada yang mau? Gimana sih takut apa?” demikian suara Presiden dalam video itu.

Berdurasi sekitar 17 detik, video itu awalnya diposting oleh akun @mellasopha. Namun sekarang akun tersebut sudah menghilang di TikTok.

Kendati demikian, video itu sudah banyak yang digabungkan dengan konten video lain oleh sejumlah akun di TikTok. Hampir semua konten berisi penolakan vaksinasi Covid-19.

Belakangan diketahui bahwa pemeran dalam video tersebut adalah tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bayu Asih di Purwakarta.

Manajemen pun langsung memanggil keempat tenaga kesehatan tersebut untuk dimintai klarifikasi.

“Memang betul video itu dibuat oleh seorang dokter dan 4 perawat di RS Bayu Asih. Video dibikin, Jumat (8/1),” jelas Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Purwakarta, dr Susilo Atmodjo, seperti dilansir detikcom, Sabtu (9/1).

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan bersama RSUD Bayu Asih, video itu dibuat hanya untuk hiburan. Juga tanpa maksud menghasut untuk menolak vaksin.

“Rupanya mereka cukup tertekan, karena sehari-hari harus stand bye di IGD untuk menangani pasien Covid-19,” papar Susilo.

“Namun kami juga menyayangkan, karena membuat hiburan tidak dengan cara seperti itu. Apalagi tema yang diangkat adalah tentang vaksinasi,” tegasnya.

Pasca dilakukan klarifikasi, semua yang terlibat dalam video itu sudah meminta maaf kepada manajemen dan membuat berita acara.

“Kami berharap tenaga kesehatan lebih bijak menggunakan media apapun. Semestinya mereka memotivasi masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif,” beber Susilo.