News

Viral Spanduk ‘Indonesia 1958’ di Pertandingan Liga Europa, Sindir Keterlibatan Amerika Serikat

apahabar.com, JAKARTA – Spanduk bertuliskan ‘Indonesia 1958’ menjadi viral, setelah dibentangkan pendukung Red Star Belgrade dalam…

Kelompok suporter Red Star Belgrade membentangkan spanduk yang menyindir keterlibatan Amerika Serikat dalam peperangan di sejumlah negara. Foto: Detik

apahabar.com, JAKARTA – Spanduk bertuliskan ‘Indonesia 1958’ menjadi viral, setelah dibentangkan pendukung Red Star Belgrade dalam pertandingan Liga Europa melawan Rangers di Rajko Mitic Stadium, Jumat (18/3) dini hari.

Spanduk tersebut dipercaya sebagai kampanye antiperang, karena juga terdapat tulisan lain seperti ‘Korea 1950′, Guatemala 1954’, ‘Libya 2011’ hingga ‘Syiria 2011’.

Sementara di bagian akhir spanduk tertulis ‘All we are saying is give peace a chance’. Ini merupakan kutipan lirik lagu antiperang karya John Lenon berjudul ‘Give Peace a Chance’.

Seperti dilansir CNN, spanduk ‘Indonesia 1958’ merujuk pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRR) Semesta di Sumatera dan Sulawesi.

Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) ditengarai memberikan dukungan kepada pemberotakan yang dipimpin Letnan Kolonel Maluddin Simbolon itu.

Dukungan diberikan lantaran AS tak ingin Indonesia jatuh dalam pengaruh komunisme. Bantuan diberikan dalam bentuk senjata dan pesawat pengebom.

Dalam peristiwa itu, salah satu pesawat B-26 milik Amerika Serikat ditembak jatuh di Ambon, tepatnya 18 Mei 1958. Agen CIA yang mengemudikan pesawat itu, Allen Lawrence Pope, berhasil ditangkap hidup-hidup.

Penangkapan Allen Pope menunjukkan keterlibatan langsung CIA dalam pemberontakan PRRI-Permesta. Negeri Paman Sam kemudian menarik bantuan dari pasukan pemberontak, sedangkan Indonesia melepas Pope dan sukses menumpas PRRI-Permesta.

Terkait spanduk ‘Indonesia 1958’, penggemar Red Star menyindir Amerika Serikat, NATO dan negara sekutu barat soal invasi di negera-negara seperti Yaman, Libya, Suriah dan Afghanistan.

Namun demikian, bentangan spanduk itu tidak berakhir manis. Meski Red Star menang 2-1 atas Rangers, mereka tetap gagal ke perempat final Liga Europa karena kalah agregat 2-4.