Hot Borneo

Viral Remaja Sekolah Bermesraan di Banjarmasin, Polisi Buru Perekam!

apahabar.com, BANJARMASIN – Video dua anak remaja sekolah bermesraan viral di media sosial, alhasil polisi pun…

Video dua anak remaja sekolah bermesraan viral di media sosial, alhasil polisi pun turun tangan guna menyelidiki kasus tersebut. Foto-Tangkapan Layar/Media Sosial

apahabar.com, BANJARMASIN – Video dua anak remaja sekolah bermesraan viral di media sosial, alhasil polisi pun turun tangan guna menyelidiki kasus tersebut.

Dalam potongan video berdurasi 27 detik, terlihat remaja pria dan wanita yang diduga merupakan pelajar di salah satu SMP Banjarmasin itu asyik bermesaan di depan retail Indomaret Pekapuran Banjarmasin.

Informasi tentang video tersebut belakangan rupanya sudah sampai ke telinga pihak kepolisian.

“Iya, kita sudah mengetahui hal tersebut,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian kepada apahabar.com, Selasa (20/9) malam.

Kendati demikian, kata Kompol Thomas, belum ada laporan resmi hingga sampai saat ini. Namun begitu, polisi tetap melakukan pendalaman terkait peristiwa yang sedang viral tersebut.

“Kami dalam hal ini Unit PPA dan Tipidter Polresta Banjarmasin berkoordinasi juga dengan polsek setempat untuk mencari tahu identitas orang di dalam video tersebut,” bebernya.

“Pelaku bisa dikenakan pasal 281 ayat 2 tentang Tindak Pidana Asusila jika dewasa. Namun seperti yang terlihat di video, bila di bawah umur, bisa kita berikan pendampingan dan panggil pihak keluarga dan sekolahnya,” imbuhnya.

Dari hasil pendalaman nanti, katanya, bisa saja berkembang ke pencarian pelaku perekam dan penyebar video tersebut.

“Bagi perekam dan penyebar bisa kita kenakan Pasal 27 Ayat (1) jo 45 UU Ayat (1) Nomor 11/2008 Tentang ITE jo 56 KUHP,” katanya

Terlepas itu, ada beberapa hal yang disayangkan oleh Thomas. Salah satunya, kurangnya kepedulian masyarakat setempat.

“Kota kita ini dikenal dengan masyarakatnya yang religius, mestinya ketika melihat hal seperti itu bisa menegur,” katanya.

Terlebih lagi pada si pembuat video, mestinya bisa mencegah perilaku tersebut tanpa harus merekam, apalagi menyebarkannya.

Karena tanpa disadari, dampak dari video tersebut akan berdampak luas. Utamanya bagi psikologis anak yang bersangkutan dan masyarakat Banjarmasin.