Nasional

Vaksinasi Covid-19, Indonesia Tunjuk PT Bio Farma dan PT Telkom untuk Sistem Informasi Satu Data

apahabar.com, JAKARTA – Dalam persiapan distribusi vaksin Covid-19, Pemerintah Indonesia menunjuk dua BUMN, yakni PT Bio…

Oleh Syarif
Lewat PT Bio Farma dan PT Telkom, sistem informasi satu data digunakan agar tidak terjadi salah atau informasi ganda. Foto-Ilustrasi/AP

apahabar.com, JAKARTA - Dalam persiapan distribusi vaksin Covid-19, Pemerintah Indonesia menunjuk dua BUMN, yakni PT Bio Farma dan PT Telkom untuk melakukan sistem informasi satu data.

Sistem tersebut dirancang untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber jadi satu, demi menghindari informasi data ganda.

Direktur Digital Bisnis PT Telekomunikasi Indonesia Fajrin Rasyid mengungkapkan, sistem dibangun dengan mendata penerima vaksin melalui filtering data individu penerima vaksin prioritas berdasarkan nama dan alamat. Kemudian, akan menjadi aplikasi pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri, dan memetakan supply dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksinasi.

Menurut Fajrin, sistem yang akan diintegrasikan ini juga akan memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi. Ia menilai langkah pemerintah itu sebagai revolusi.

Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Ayubi menambahkan, pembuatan sistem informasi data yang sedang dikembangkan pihaknya akan mengikuti regulasi yang ada.

“Sistem informasi satu data ini sangat penting untuk mengawali revolusi dunia kesehatan nasional. Awal yang baik untuk sistem kesehatan Indonesia, ” ujar Fajrin dalam Webinar KPCPEN bertema ‘Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19.

“Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data (penerima vaskin) dan seterusnya,” katanya, kutip CNN Indonesia.

Digitalisasi sistem informasi satu data ini, lanjut Soleh, akan dapat menyaring siapa saja penerima vaksin. Kepastian pendaftar berhak atau tidak untuk menerima vaksin dilakukan lewat sistem registrasi yang memiliki ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

“Namun seluruh data pendaftar yang sudah masuk, masih tetap akan ditampung hingga yang bersangkutan dinyatakan bisa menerima vaksin,” kata Soleh.

Data-data yang dikelola Bio Farma tidak hanya terbatas pada data penerima vaksin, tetapi juga data-data vaksin yang didistribusikan. Soleh mengatakan, Bio Farma akan memastikan keamanan vaksin dengan memantau secara digital lewat label barcode yang ada di botol, hingga tempat penyimpanan vaksin.

“Dan ini jadi yang menjadi pertama di Asia Tenggara. Setiap botol vaksin akan ada ID-nya, akan ada barcodenya,” ucap Soleh.