Kalsel

Usai Tangkapan Sabu 135 Kilo, Ketua PWNU Kalsel dan Guru Rasyid Ridha Buka Suara

apahabar.com, BANJARMASIN – Ketua PWNU Kalsel, KH Abdul Hasib Salim dan KH Muhammad Rasyid Ridha buka…

Ketua PWNU Kalsel, KH Abdul Hasib Salim dan KH Muhammad Rasyid Ridha. Foto-istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Ketua PWNU Kalsel, KH Abdul Hasib Salim dan KH Muhammad Rasyid Ridha buka suara terkait ditemukannya kasus tangkapan sabu 135 kilogram di Kalsel.

Ketua PWNU Kalsel, KH Abdul Hasib Salim mengatakan generasi muda perlu dilakukan pembinaan secara ketat, baik secara mental dan agama.

“Pelaku Narkoba sudah jelas dilarang dalam agama dan itu merupakan sumber kejahatan dikarenakan kurangnya pembinaan,” ucapnya.

Hasib Salim menerangkan, para ulama dalam berdakwah diharapkan bisa masuk ke kalangan kaum muda.

Selain itu, kontrol keluarga khususnya bimbingan dan perhatian orang tua sebagai modal dasar dan pintu utama dalam pembinaan.

“Kita harus takut meninggalkan generasi lemah agama, problem yang sering terjadi kurang pengawasan pada anak akibat sibuknya orang tua ditambah lagi kesulitan ekonomi,” katanya

PWNU sendiri, ujar Abdul Hasib Salim, nantinya melalui dewan suriyah akan memprioritaskan program pembinaan terhadap generasi muda dengan majelis taklim.

Pembinaan dengan bimbingan kepada masyarakat ini nantinya semoga dapat memberikan pencerahan khususnya tentang bahaya narkoba.

Guna mengatasi persoalan narkoba tidak bisa dilakukan sepihak, namun harus seluruh pihak terklait secara aktif untuk melakukan pencegahan.

“Mungkin ada langkah lebih efektif untuk pencegahan, namun yang lebih prioritas adalah orang tuanya sebagai palang pintu utama menjaga anak,” ungkapnya.

Saat pandemi sekarang, kehidupan serba sulit, sekolah tatap muka dilarang, seharusnya dengan anak yang banyak waktu dirumah, orang tua lebih memberikan pembinaan dan bimbingan, bukan sebaliknya.

“Pada kenyataan banyak yang merasa sulit dalam melakukan pembinaan karena hanya menyerahkan pendidikan ke sekolah,” ujarnya

Oleh sebab itu PWNU Kalsel akan melakukan pembinaan agama, yakni tarbiyah dan ta’lim atau syiar.

“Kita perlukan secara khusus tarbiyah (pendidikan) ada kelompok yang harus dibina, termasuk persoalan narkoba,” bebernya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin KH M Rasyid Ridho menghimbau kepada seluruh jemaah muslim pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar terus bersinergi dalam menyelamatkan generasi.

“Terima Kasih kepada aparat kepolisian yang sudah dapat menangkap dan mengamankan barang bukti 135 kilo sabu dan pelakunya,” ucapnya Usai shalat Jumat (18/06).

Menurut Putra (alm) KH. Ahmad Bakeri ini, tak bisa membayangkan jika beredar narkoba tersebut di kalsel. Itu akan merusak bahkan menghancurkan generasi yang banyak.

Alumni Ponpes Darunnasyiien lawang ini juga menuturkan, narkoba, minuman keras, judi jelas dilarang agama dan ada di Alqur’an surah Al Maidah ayat 90:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung”

Lebih jauh, KH. M. Rasyid Ridho mengatakan narkoba tersebut bukan hanya dilarang agama namun juga merusak kesehatan hingga jiwa. Diamankannya barang haram tersebut, harus di telusuri, anak anak atau orang dewasa memakai obat-obat terlarang ini bisa diakibatkan pergaulan

“Kita harus cari benang merahnya ada penjual berarti ada pembelinya,” ujarnya

Dalam menghadapi permasalahan bukan berarti harus memakai narkoba untuk mencari jalan keluar, karena akan menambah masalah. Namun harus kembali kepada ilmu agama, untuk jawaban semua permasalahan, jawaban kehidupan ada di ilmu agama.

“Ilmu agama membuat kita bersyukur dan bersabar, tak boleh berputus asa dengan Rahmatnya allah SWT, Allah maha kuasa, jalan keluar permasalahan bukan narkotika,” jelasnya

Ulama Muda ini juga berharap, peran penting orang tua untuk menjaga, memperhatikan keluarganya, anak cucunya dalam hal pergaulan sehari hari, ditambah lagi segi pendidikan agama harus diutamakan.

“Arahkanlah anak kita bergaul dengan anak anak shaleh, yang senang bersholawat, atau ke arah yang positif,” harapnya.