Berita Barito Kuala

Usai Dilalap Karhutla, Siswa SDN Bahandang 1 di Batola Terpaksa Berbagi Ruang Belajar

Tidak hanya asap, imbas lain dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) langsung dirasakan siswa SDN Bahandang 1 di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola).

Beberapa siswa SDN Bahandang 1 menyaksikan ruang kelas mereka yang terbakar, Rabu (27/9). Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN - Tidak hanya asap, imbas lain dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) langsung dirasakan siswa SDN Bahandang 1 di Desa Bahandang, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola).

Diketahui tiga ruang kelas di sekolah tersebut telah berubah menjadi arang, setelah dilalap api yang disebabkan karhutla, Rabu (27/9).

Ruang yang terbakar adalah kelas I, kelas II dan kelas VI, termasuk perangkat belajar seperti papan tulis, meja dan kursi. Ketiga kelas ini berada dalam satu unit bangunan.

Selain ruang belajar, juga terbakar 2 kamar kecil dan sebuah gudang, serta 2 rumah dinas guru yang sudah lama tidak dihuni.

Untungnya satu unit bangunan yang terdiri tiga ruangan kelas III, IV dan V tidak ikut terbakar dalam kejadian tersebut. 

Selanjutnya agar proses pembelajaran tidak diganggu, dipastikan siswa dari tiga kelas tersebut akan berbagi ruangan dengan kelas lain.

Baca Juga: Dilalap Karhutla, Ruang Kelas dan Rumah Dinas Guru SDN Bahandang 1 Batola Luluh Lantak!

Baca Juga: Menengok SDN Bahandang 2, Sekolah Paling Mini di Batola

"Kebetulan jumlah siswa di sekolah kami hanya 17 orang, sehingga satu kelas bisa disekat menjadi dua," papar Gazali Rahman, Kepala Sekolah SDN Bahandang 1.

Diketahui siswa kelas I berjumlah 4 orang, kelas II sebanyak 2 orang, dan kelas VI berjumlah 3 orang. Sementara jumlah siswa di kelas lain kurang lebih sama.

Sebelum menjadi arang, sedianya ruangan yang terbakar sudah direncanakan akan direhab menggunakan APBD Perubahan 2023. Bahkan konsultan pelaksana sudah menyurvei bangunan yang didirikan sejak 1984 ini.

"Setelah habis terbakar, kami berharap kebijakan baru dari Pemkab Batola melalui Dinas Pendidikan terkait rencana rehab tersebut," tukas Gazali.

Ketika dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Batola, Sumarji, memastikan rehab tetap dilakukan untuk ruangan yang tidak terbakar habis.

"Sementara ruangan yang terbakar akan diganti dengan bangunan baru. InsyaAllah mulai dibangun dalam tahun anggaran 2024," tegas Sumarji.

"Kemudian untuk memperlancar proses pembelajaran, kami mempersilakan pihak sekolah meminjam bangku dan meja dari sekolah terdekat," pungkasnya.