apahabar.com, JAKARTA - Belakangan mencuat isu soal keretakan hubungan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo.
Menanggapi itu, Surya Paloh secara Blak-Blakan menyebut jika hingga saat ini masih menganggap Jokowi sebagai presiden dari Nasdem.
"Jawaban jujur adalah saya masih anggap Presiden Jokowi adalah presiden Partai Nasdem. Presiden Jokowi sahabat yang saya harapkan," Ujar Surya Paloh di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
"Konsisten dalam jaga terminologi arti sesungguhnya dari persahabatan. Persahabatan dalam arti kata yang kita pahami adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan sahabat," lanjutnya.
Baca Juga: Anies: Surya Paloh Tempuh Jalan Yang Tidak Biasa
Ketua Umum Partai Nasdem itu juga mengungkapkan status partainya di dalam koalisi pemerintahan Jokowi usai mendeklarasikan mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan sebagai calon presiden.
"Ada yang menyatakan ke saya, 'Apa hubungan Bung Surya dengan Jokowi retak? Apa memang Nasdem bukan koalisi pemerintah?' Ini pertanyaan-pertanyaan. Kita ingin beri jawaban lip service atau kejujuran hati? Nah. Kalau beri jawaban lip service, beda dengan kejujuran hati. Berilah jawaban jujur,"
Kemudian, Surya menegaskan bahwa Nasdem masih yakin sampai sekarang mereka masih berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca Juga: NasDem Tak Mau Ambil Pusing Soal Isu Operasi Senyap 'Lenyapkan' Anies
Atas isu yang mencuat itu, Surya Paloh curiga bahwa ada pihak-pihak yang sengaja membuat retak hubungan antara Nasdem dan Jokowi.
Surya menyebut ada yang sengaja melakukan framing bahwa Jokowi tidak mau dengan Nasdem.
"Jadi kalau ada yang coba menganggu, dengan sengaja memframing kita, Jokowi 'emoh' pada Nasdem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," kata Surya Paloh.
Diakhir, ketua umum partai Nasdem itu mengatakan pihaknya akan tetap mendukung untuk keberhasilan jalannya roda administrasi pemerintahan kepemimpinan Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan beliau.