Politik

Usai Debat, TKN dan BPN Saling Klaim Kemenangan 6-0

apahabar.com, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno…

Ilustrasi debat capres. Foto-apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno saling klaim memenangi debat publik kedua calon presiden yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam.

Juru Bicara TKN Jokowi-Kyai Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengklaim pihaknya memenangkan debat kedua tersebut dengan skor 6-0 karena Jokowi menguasai masalah dan menyampaikan capaian keberhasilan.

Baca Juga:Kuasai Ribuan Hektar Lahan, Prabowo: Lebih Baik daripada Jatuh ke Tangan Asing!

“Sementara Prabowo hanya bicara normatif dan banyak mengakui keberhasilannya Jokowi dalam banyak hal,” kata Ace dikutip Antara.

Dalam pemaparan visi dan misi menurut dia, Jokowi memaparkan visi dengan menjelaskan capaian dan langkah yang lebih konkret dan realistis.

Sementara Prabowo, menurut dia, bicara soal kemandirian namun tidak menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan untuk mendukung ke arah terwujudnya kemandirian tersebut.

“Prabowo melangit, Jokowi membumi. Prabowo bicara soal kemandirian namun tidak menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan untuk mendukung ke arah terwujudnya kemandirian tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:Prabowo Sentil Bagi-Bagi Sertifikat, Jokowi Singgung Kepemilikan Lahan

Ace menilai Jokowi memaparkan visi dengan menjelaskan capaian dan langkah yang lebih konkret dan realistis lalu terkait infrastruktur, dasar yang dirasakan rakyat di pedesaan berupa jalan, irigasi dan infrastruktur dasar lainnya, bukan hanya jalan tol dan bendungan.

Sementara itu, Jubir BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengatakan klaim kemenangan 6-0 TKN Jokowi-Ma’ruf tidak berdasar. Sebaliknya, justru dalam debat tersebut, Prabowo lah yang menang telak 6-0.

Dia menjelaskan dalam debat tersebut Prabowo menegaskan tidak ingin impor karena beberapa komoditas pangan bisa diproduksi di dalam negeri.

“Untuk mengatasi harga di tingkat konsumen tidak harus dengan impor dan sebenarnya untuk menyediakan harga yang terjangkau tidak harus impor namun memotong mata rantai produksi,” ujarnya.

Baca Juga:Debat Capres Kedua, Jokowi: Konektivitas Itu Penting

Ferry mengatakan di sektor kemandirian energi, Prabowo ingin membangun industri yang memiliki nilai tambah di migas, tambang dan mineral.

Di sektor infrastruktur menurut dia, Prabowo ingin membangun infrastruktur yang berkaitan dengan peningkatan produksi rakyat dan menyoroti tidak efisiennya biaya infrastruktur.

“Prabowo dalam debat menghindari menyudutkan pribadi namun sebaliknya Jokowi menyebutkan tanah yang sebenarnya bukan milik Prabowo namun itu Hak Guna Usaha yang pada periode tertentu dikembalikan kepada negara,” pungkasnya.

Baca Juga:Wapres JK: Ledakan Hanya untuk Menakut-nakuti

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin