Geliat UMKM

Usaha Rumahan Tas Anyaman Moh Zaini Raup Cuan Puluhan Juta per Bulan

Usaha kerajinan tas anyaman nampaknya menjadi bisnis menjanjikan di Kabupaten Pamekasan, Madura. 

Usaha rumahan kerajinan tas anyaman di Dusun Timur Leke, Desa Klampar, Kecamatan Proppo. Senin (21/8) siang. (Foto:apahabar/fauzi)

apahabar.com, PAMEKASAN - Usaha kerajinan tas anyaman nampaknya menjadi bisnis menjanjikan di Kabupaten Pamekasan, Madura. 

Moh Zaini (40), salah seorang warga Pamekasan mengamini hal itu. Lewat kreativitasnya, ia berhasil meraup omzet sebesar puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Atas apa yang ia raih saat ini, Zaini tidak menyangka sama sekali. "Omzet sekitar Rp18 juta tiap bulan, setahun kalau ditotal Rp200 jutaan lebih," ujar Moh Zaini kepada apahabar.com, Senin (21/8) siang.

Ide bisnis rumahan Moh Zaini bermula di tahun 2021. Kala itu ia coba-coba dengan bermodalkan Rp5 juta untuk membuat tas anyaman dari tali jali. Di rumahnya yang terletak di Dusun Timur Leke, Desa Klampar, Kecamatan Proppo ia memulai usaha tersebut.

Baca Juga: Kerajinan Batik, Presiden: Perajin Perlu Inovasi untuk Perkuat Ekspor

"Kita pembuatannya autodidak. Belajar dari internet. Waktu itu membuat tas anyaman skala kecil. Dijual melalui online dan offline ternyata ada yang minat dan pesan," katanya.

Hanya saja, bisnis yang digelutinya selama dua tahun belakangan itu tidak lantas berbuah kesuksesan. Ia sempat mengalami jatuh bangun karena sejumlah alasan.

Salah satunya, Zaini mengaku kesulitan karena belum mempunyai pasar penjualan secara tetap. Pandemi COVID-19 juga turut andil membuat usahanya ikut meredup.

Kerajinan tas anyaman di Dusun Timur Leke, Desa Klampar, Kecamatan Proppo. (Foto:apahabar/fauzi)

Beruntung secara perlahan, usai COVID-19 mereda, usahanya berangsur-angsur pulih. Penjualan tas anyaman milik Zaini mulai dipasarkan di sejumlah pasar lokal Madura seperti Pamekasan, Sampang, Sumenep, serta Bangkalan.

Baca Juga: Kerajinan Pahat Batu, Buah Tangan Unik Khas Magelang

Berkat kegigihannya, pemesanan kerajinan tas anyaman milik Zaini kini telah merambah hingga ke luar pulau. Sejumlah lokasi, mulai dari Surabaya hingga Probolinggo menjadi tempat bagi penjualan produknya.

"Saat ini kita memprodukasi kisaran 30 sampai 40 pcs setiap harinya. Pekerja totalnya sudah 11 orang. Kalau untuk harga bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp125 ribu. Tergantung model dan ukurannya," jelasnya.

Setelah merambah ke sejumlah daerah, Zaini berencana mengembangkan usahanya itu dengan beragam varian. Selain membuat tas, ia juga menggagas kerajinan lainnya, seperti anyaman kursi hingga peralatan rumah tangga dan alat-alat kebutuhan siswa.

"Harapan saya usaha ini ke depan tambah maju dan diterima konsumen dari semua kalangan," tutupnya.