Jemaah Umrah Terlantar

URGEN! Jemaah Umrah Kalsel-Tim yang Terlantar Kesulitan Makanan

Gagal berangkat, ratusan jemaah asal Kalsel dan Kaltim kesulitan makanan di asrama Pondok Gede.

Ratusan jemaah umrah asal Kalsel dan Kaltim terlantar di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Foto: Habib Fathur untuk apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - Alih-alih beribadah, 176 jemaah umrah PT Nalia Syafaah asal Kalimantan Selatan dan Timur (Kaslel-Tim) malah terancam kelaparan.

Diduga menjadi korban penipuan agen travel, sudah lima hari lamanya nasib mereka terkatung-katung tanpa kejelasan.

Ratusan jamaah ini sebelumnya sempat diinapkan di sebuah hotel kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Hanya bertahan dua hari sembari menunggu jadwal pemberangkatan ke Arab Saudi, mereka harus angkat kaki ke asrama haji Pondok Gede karena tak mampu membayar penginapan.

Kini mereka telah ditampung di asrama haji Pondok Gede Jakarta, sekalipun demikian nyatanya mereka didera kesulitan makanan.

"Yang urgen sekarang adalah masalah konsumsi, jangan sampai jemaah kelaparan di sini," ujar perwakilan jemaah, Habib Faturahman Bahasyim dihubungi apahabar.com, Rabu siang (5/10).

Apakah mereka akan dipulangkan ke Banjar atau diupayakan tetap berangkat ke Makkah, Habib Fathur masih belum bisa memastikan.

"Semua kemungkinan masih belum terlihat. Hari ini akan ada pertemuan dengan owner PT Naila. Sementara itu kami hanya bisa menunggu di asrama," ujarnya.

Habib Fathur tidak bisa memastikan sampai kapan mereka di asrama haji Pondok Gede. "Intinya sampai ada kejelasan kapan berangkat," ujarnya.

Konsumsi menjadi kendala utama jemaah. Mereka yang kini ditempatkan di gedung D5 harus berjalan kaki ke luar asrama untuk mencari logistik.

"Jaraknya 500 meter. Masalahnya juga, tidak semua jemaah orang mampu. Karena itu, kami sangat mengharapkan Pemprov segera turun tangan secepatnya mem-backup masalah ini," ujarnya.

Dengan kondisi demikian, beberapa jemaah asal Kalsel pun terpaksa memilih pulang ke kampung halaman. "Iya ada beberapa," ujarnya.

Sementara mayoritas lainnya memilih bertahan di asrama lantaran tak memiliki ongkos pulang. Sejauh ini baru Pemerintah Provinsi Kaltim, kata Habib Fathur, lebih dulu turun tangan.

"Dari Kaltim alhamdulillah Pemprov-nya sudah turun tangan, memang mereka jumlah jemaahnya tidak terlalu banyak atau hanya 30 orang dengan kita," sambungnya.

Sudah beberapa pejabat publik juga datang menengok mereka. Ada yang langsung dari Banjarmasin seperti staf Kantor Wilayah Kemenag Kalsel, juga dari perwakilan Pemprov Kalsel di Jakarta.

"Kita harap kedatangan mereka dengan bantuan, jangan sekadar seremonial. Bisa kelaparan jemaah tanpa konsumsi apalagi tidak ada jaminan sampai kapan kami di sini," jelasnya.

Sementara dari Senayan, gedung DPR RI, sesuai pantauan apahabar.com wakil rakyat Kalsel belum banyak menggubris kondisi jemaah terkecuali Syaifullah Tamliha.  

Politikus PPP itu menyarankan para jemaah dan travel penyelenggara umrah duduk berunding untuk mengatur ulang jadwal pemberangkatan.

"Agar mereka tetap berangkat umrah meski mesti tertunda. Saya berharap jemaah mesti bersabar menghadapi cobaan dari Allah," papar legislator asal Dapil Kalsel I ini.

Senator DPD RI asal Kalsel, Habib Abdurahman Bahasyim meminta Kemenag untuk terus menerus memastikan kondisi jemaah selama di asrama haji Pondok Gede. 

"Kemenag harus memastikan semua fasilitasnya memadai. Saya sudah memonitor melalui jemaah di sana, mereka inginnya tetap berangkat ke Makkah," ujar Habib Banua, sapaannya.

Termasuk urusan konsumsi, Habib Banua meminta Kemenag segera turun tangan membantu persoalan tersebut  "Mereka ini [diduga] korban penipuan, Kemenag harus mengawal mereka sampai keberangkatan mereka tetap terlaksana," jelasnya.

Kantor Kosong 

Kantor PT Nalia di Jalan Pramuka, Banjarmasin. apahabar.com/Rizal Khalqi

Mereka yang gagal berangkat sedianya berasal dari travel PT Nalia Syafaah Wisata Mandiri. Seharusnya berangkat pada 29 September 2022 lalu, pihak agen travel mengundurnya hingga 2 Oktober. Nahas sampai saat ini mereka tak kunjung berangkat.

Belakangan Kementerian Agama mendapati informasi jika ratusan jemaah umrah Kalsel-Tim itu belum mengantongi tiket dan visa. Agen travel ternyata belum membayarnya.

Terungkap pula, bukan kali ini saja agen umrah yang beralamat di Tangerang Banten itu gagal memberangkatkan jemaah.

18 September 2022 lalu mereka juga gagal memberangkatkan jemaah. Bedanya pada kasus pertama sempat ada sebagian jemaah yang berhasil berangkat. Sementara mereka yang gagal berangkat terus menagih janji PT Nalia mengembalikan duit mereka.

Kemenag sedianya telah memberi peringatan agar PT Nalia menghentikan penerimaan jemaah umrah baru di kantor dan seluruh kantor cabangnya.

Dari Banjarmasin, kantor cabang PT Nalia di Jalan Pramuka terlihat minim aktivitas. Pintu tampak terkunci dari luar. Cuma ada sebuah pelang di depan bertuliskan keterangan bahwa kantor itu baru diresmikan.

Warga sekitar mengatakan aktivitas perkantoran terakhir terlihat pada Jumat pekan lalu. Sementara dua hari belakangan kantor terlihat sepi terkunci rapat. 

Merasa ditipu, jemaah melalui Habib Fathur telah mempolisikan PT Naila ke Polsek Bandara meski pada akhirnya mereka diarahkan ke Polres Tangerang.

Dilengkapi oleh Hasanudin dan Rizal Khalqi