UPTD Gudang Farmasi Balangan Perkenalkan 'Pengobat Rindu' untuk Efisiensi Pelayanan Obat

UPTD Instalasi Gudang Farmasi meluncurkan sebuah inovasi terbaru bernama "Pengobat Rindu" (Pengelolaan Permintaan Obat dengan Sistem Antrian Terpadu). 

Inovasi terbaru bernama "Pengobat Rindu" (Pengelolaan Permintaan Obat dengan Sistem Antrian Terpadu)

bakabar.com, PARINGIN - Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam hal pengelolaan permintaan obat, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan melalui UPTD Instalasi Gudang Farmasi meluncurkan sebuah inovasi terbaru bernama "Pengobat Rindu" (Pengelolaan Permintaan Obat dengan Sistem Antrian Terpadu). 

Inovasi ini diperkenalkan secara resmi pada tanggal 26 September 2024 oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Instalasi Gudang Farmasi, Dili Parliastina, yang juga merupakan penggagas utama program tersebut.

Inovasi ini dirancang dengan memanfaatkan teknologi digital seperti Google Forms guna mempercepat dan mempermudah proses permintaan obat dari berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Dengan sistem antrian yang terintegrasi, "Pengobat Rindu" bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan obat.

Saat dikonfirmasi awak media, Dili Parliastina menjelaskan bahwa pemilihan nama "Pengobat Rindu" mengandung filosofi mendalam. Selain menjadi daya tarik, inovasi ini juga memperbaiki sistem operasional di tingkat fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, yang selama ini masih mengalami kendala dalam manajemen permintaan obat.

"Rindu merupakan emosi yang kuat, dan dalam konteks pelayanan kesehatan, harapannya inovasi ini dapat menjadi 'obat' bagi  yang merindukan pelayanan kesehatan yang cepat dan efisien," ujarnya, Jumat (18/10/2024) 

Sistem ini membawa sejumlah manfaat signifikan. Pertama, proses distribusi obat menjadi lebih cepat, sehingga permintaan obat dari Puskesmas yang ada di Balangan tidak perlu menunggu lama.

Kedua, akurasi dalam pengelolaan data permintaan obat ditingkatkan, sehingga meminimalisir kesalahan.

Terakhir, dengan adanya alur kerja yang lebih terstruktur, antrian fisik di gudang farmasi dapat dikurangi, memberikan kenyamanan lebih bagi semua pihak yang terlibat.

Peluncuran "Pengobat Rindu" diharapkan dapat menjadi langkah besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Balangan.

Teknologi ini tidak hanya menciptakan efisiensi dalam hal permintaan dan distribusi obat, tetapi juga memperkuat pengawasan dan evaluasi ketersediaan obat yang lebih baik di seluruh fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.

"Dengan hadirnya sistem 'Pengobat Rindu,' kami berharap bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara yang lebih efektif, efisien, dan transparan," kata dia.

"Inovasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mempermudah proses permintaan obat, sehingga dapat mengurangi waktu tunggu dan kesalahan dalam distribusi," tutup Dili Parliastina.