Gempa Cianjur

[Update] BNPB: Satu Orang Anak Selamat, Korban Meninggal Dunia Mencapai 271 Orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan korban jiwa per Rabu sore (23/11) mencapai sebanyak 271 orang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Suharyanto. (Foto: Satgas PMK)

apahabar.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan total korban jiwa per Rabu sore (23/11) mencapai sebanyak 271 orang akibat gempa Cianjur.

Pencarian dan evakuasi masih terus dilaksanakan dengan kekuatan yang diturunkan berasal dari tim gabungan SAR, BNPB, TNI-Polri, BPBD, dan relawan, dengan total sebanyak 6000 personil.

Baca Juga: Kisah Sedih Guru di Cianjur, Sekolah Ambruk Hingga Dua Siswanya Kehilangan Nyawa

“Nanti yang mungkin ada tambahan dari 271 orang meninggal dunia, kami belum bisa memastikan data sudah di makamkan keluarga dengan data kami,” ujar Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring, Selasa (23/11).

Suharyanto menambahkan dalam proses pencarian yang dilakukan, tim evakuasi menemukan 4 warga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia di Cugenang. Adapun 1 orang lainnya yang masih anak anak ditemukan selamat.

Baca Juga: Hendak Mengantar Bantuan Logistik ke Cianjur, Mobil Relawan Dipalak Warga

“Satu orang selamat atas nama Azka, anak laki-laki umur 6 tahun, ditemukan disebelah neneknya yang sudah meninggal dunia,” katanya.

Menindaklanjuti itu, Suharyanto besok pagi berencana akan mengumpulkan seluruh kepala desa untuk mendata kembali warga sudah dimakamkan. Pendataan yang dilakukan memuat data nama dan alamat korban.

"Nah yang 271 sudah ada by name by addressnya, dan jika rekan rekan media mau mengakses silahkan," katanya.

Baca Juga: Belum Tersentuh Bantuan, Warga Cianjur Minta Logistik di Pinggir Jalan

Adapun korban luka saat ini bertambah menjadi 2.043 orang. Sedangkan warga yang mengungsi menjadi 61.908 orang. Selain itu, total material rumah yang rusak mencapai 56.320 rumah.

Data keseluruhan rumah yang rusak tersebut terdiri dari rumah rusak berat 22.241 rumah, rumah rusak sedang 11.641 rumah, 22.090 rumahan rusak ringan

"Untuk rumah rumah ini didata dari RT, RW, Kepala Desa, Babinsa, babinkamtibnas, sampai dengan kepala OPD," tutupnya.