Tak Berkategori

Update Banjir HST: Ratusan KK Terdampak, Jembatan Hingga Jalan Rusak

apahabar.com, BARABAI – Sejumlah fasilitas umum di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terdampak banjir. Mulai dari…

Oleh Syarif
Ruas Jalan di Pusat Kota HST masih digenangi air hingga sore, Selasa (16/11). Foto-apahabar.com/Lazuardi

apahabar.com, BARABAI – Sejumlah fasilitas umum di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terdampak banjir.

Mulai dari akses jalan, jembatan dan tanggul atau pengendali air. Ada yang rusak hingga lenyap diterjang arus deras air sungai, Senin (15/11).

Di kecamatan Hantakan, 1 jembatan darurat terputus. Yakni, jembatan penghubung Desa Timan dengan Patikalain. Jembatan darurat penghubung Desa Waki-Baru Kecamatan Batu Benawa dan Batu Tunggal Kecamatan Hantakan juga turut terputus.

Dampak curah hujan deras sejak Senin dini hari hingga pagi kemarin tidak hanya membuat Sungai Hantakan meluap tetapi juga mengakibatkan tanah longsor. Sepanjang 50 meter longsoran tanah menutupi ruas jalan di Desa Pasting.

Curah hujan dengan intensitas lebat juga mengakibatkan Sungai Batang Alai meluap. Di hulu sungai ini tepatnya di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) terjadi longsor yang menutupi ruas jalan sepanjang 30 meter.

Di hilir sungai itu, sejumlah desa dan prasarana yang berada di bantaran sungai juga terdampak seperti Desa Ilung dan Awang Sumanggi di Kecamatan Batang Alai Utara (BAU) dan Birayang Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS).

Di Awang Sumanggi RT 8, 1 tanggul atau pengendali air jebol dihantam derasnya arus air. Jalan di sana pun rusak. Jembatan gantung di RT 1, 8 dan jembatan di RT 4 juga turut rusak.

Meminjam data BPBD HST per 16 November ini, dari 11 kecamatan 8 di antaranya terdampak banjir. Daerah yang berada di bantaran aliran sungai (DAS) Pegunungan Hantakan dan BAT dan Haruyan.

Adapun ke 8 kecamatan itu yakni, Hantakan, Batu Benawa, Barabai, Pandawan, Haruyan, BAT, BAS dan BAU.

Total 2.000 KK dengan 5.500 jiwa yang terdampak. Sementara pengungsi, khususnya di pusat Kota HST sebanyak 505 jiwa.

Pantauan apahabar.com sebagian pengungsi sudah meninggalkan pengungsian yang berada di SMAN 1 HST, Gedung Djuang, Masjid Agung Riaydussalihin, Masjid As Shulaha Barabai dan Langgar Al-Akhyar.

Berdasarkan kaji cepat BPBD HST, luapan air sungai dan banjir di sebagian wilayah Bumi Murakata ini disebabkan curah hujan tinggi beberapa jam sejak pukul 05.00-09.00, Senin (14/11).

Kenaikan air di Sungai Hantakan saat itu mencapai 1-2,5 meter. Air perlahan menyurut di sungai itu. Imbasnya, air yang mengali dari Pegunungan Meratus ini menyebabkan Sungai Barabai meluap hingga menggenangi ruas jalan dan rumah penduduk di sekitarnya.

BPBD HST mencatat ketinggian air bervariasi. Mulai dari 25 centimeter hingga 40 centimeter di dalam rumah warga yang berada di bantaran sungai. Khususnya di Barabai.

Pantauan apahabar.com, air masih menggenangi ruas jalan di pusat kota HST termasuk rumah warga. Seperti seputaran Lapangan Dwi Warna, Lapangan Pelajar, sekitar Masjid Agung, Bulau Sarigading, Pasar Keramat, Pasar Murakata Kampung Qadi, Hivea, Munti Raya, Bungur dan Padawangan.

“Air sudah berangsur-angsur menyurut. Semoga tidak ada hujan sementara ini,” kata Amin warga Barabai.

Relawan beramai-ramai membersihkan tumpukan tanah di ruas jalan Desa Hinas Kiri BAT, Selasa (16/11). Foto-apahabar.com/Lazuardi