Kalsel

Update Banjir di Pengaron Banjar: 5 Ribu Warga Terdampak, 1.681 Rumah Terendam

apahabar.com, MARTAPURA – Debit air di sejumlah desa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel hingga Rabu…

Jajaran Kodim 1006 Banjar di Pengaron bersama aparat pemerintah dan relawan bahu membahu mengevakuasi warga yang terdampak banjir, Rabu (12/1). Foto-istimewa.

apahabar.com, MARTAPURA - Debit air di sejumlah desa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel hingga Rabu (12/1) masih tinggi.

Data dari BPDB Kabupaten Banjar, ketinggian air saat ini dari titik terendah Pengaron mencapai 2,5 meter.

Sedangkan di wilayah hulu yakni Kecamatan Sungai Pinang dan Telaga Bauntung yang pada Selasa (11/1) terdampak banjir, saat ini sudah surut dan berada di titik nol dari bibir sungai.

Banjir disebabkan karena Sungai Riam Kiwa yang meluap, sehingga desa yang berada di daerah aliran sungai (DAS) terdampak banjir.

Pantauan terkini, ketinggian banjir nyaris sampai atap rumah warga. Warga yang memilih masih bertahan rata-rata yang rumahnya bertingkat dua.

Pemerintah kecamatan bersama Forkopimcam beserta BPBD dan relawan sudah sejak kemarin melakukan evakuasi warga ke dataran lebih tinggi, dan membangun posko pengungsian dan dapur umum.

Data sementara dari pemerintah Kecamatan Pengaron, total 8 desa tergenang banjir, 1681 rumah terendam dengan total 5.760 jiwa dan 1.995 kepala keluarga, ditambah 45 fasilitas umum turut terendam seperti masjid, sekolah, puskesmas dan lainnya.

Berikut data 8 desa terdampak banjir di Kecamatan Pengaron:

1. Pengaron

– 488 rumah

– 650 KK

– 1976 jiwa

– 4 RT

– 15 fasilitas umum

2. Lumpangi

– 70 rumah

– 45 KK

– 150 jiwa

– 3 fasilitas umum

3. Lobang Baru

– 65 rumah

– 79 KK

– 210 jiwa

– 8 fasilitas umum

4. Ati'im

– 211 rumah

– 230 KK

– 690 jiwa

5. Lok Tunggul

– 96 rumah

– 107 KK

– 304 jiwa

– 9 fasilitas umum

6. Mengkauk

– 273 Rumah

– 326 KK

– 736 jiwa

– 1 fasilitas umum

7. Benteng

– 458 rumah

– 523 KK

– 1554 jiwa

– 9 fasilitas umum

8. Antaraku

– 20 rumah

– 35 KK

– 140 jiwa