Tak Berkategori

Universitas NU Kalsel Isi Malam Tahun Baru dengan Istighosah dan Haul Gus Dur

apahabar.com, Banjarmasin – Civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan bersama sejumlah Lembaga lainnya di Pengurus…

Pendiri Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, HM Syarbani Haira bersama tokoh NU Kalsel memperingati Haul Gus Dur yang ke-9. Foto-apahabar.com/istimewa

apahabar.com, Banjarmasin – Civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan bersama sejumlah Lembaga lainnya di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel melepas tahun 2018 dengan menyelenggarakan Istighosah, sekaligus memperingati Haul Gus Dur yang ke-9, bertempat di Aula Mesjid Kampus Syaikh Abdul Qadir Hasan, Jalan Ahmad Yani Km 12.5, Senin (31/12/2018)

Dengan tema “Menyongsong Hari Esok yang Lebih Baik”. Acara dimulai Sholat Magrib bersama, Sholat Hajat, Membaca Yasin, Sholawat Kamila, Istighosah, Tahlilan, dan testimoni tokoh-tokoh NU tentang Gus Dur.

Dalam sebuah testimoni, Pendiri dan Penggagas Universitas NU Kalsel, HM Syarbani Haira mengatakan, bahwa Gus Dur merupakan seorang sosok tauladan. Bahkan, Ia mengakui sudah lama mengenal Gus Dur sejak 1978 silam.

“Ketika nyantri dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,” ucapnya kepada Wartawan Apahabar.com.

Baca Juga:Tahun Baru Harapan Baru! Berikut Foto dan Video Kemeriahannya di Banjarmasin

Mantan Ketua PWNU Kalsel periode 2007 – 2017 ini menjelaskan bahwa sedikitnya ada tiga ide besar Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, Gus Dur konsisten membangun civil society dengan benar. Maklum, bagi Gus Dur kebersamaan itu langkah utama untuk menjadi bangsa yang maju.

Kedua, apabila NU ingin selangkah lebih maju, maka tak ada pilihan selain harus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kredibilitas tinggi dan berkualitas.

Ketiga, Gus Dur selalu memacu ummat untuk selalu hidup berkualitas, sederhana, adil, istiqomah, dan toleransi serta saling menghargai antar umat beragama. Oleh sebab itu, Gus Dur dinobatkan sebagai bapak Fluralisme.

Sementara itu, empat orang penyampai testimoni, rata-rata mengaku pengagum Gus Dur sejak kecil. Bagi mereka, menjalankan ide dan gagasan Gus Dur merupakan sebuah berkah.

“Saya merasakannya. Bayangkan, saya orang susah. Tetapi bisa kuliah hingga S3 dengan gelas doktor” tutur salah seorang anggota KPU Kalsel, Zazin yang juga merupakan kader Nahdlatul Ulama.

Dalam kegiatan tersebut, nampak hadir sejumlah tokoh NU Kalsel seperti Wakil Sekjen PP Pergunu, Ketua Gusdurian Siti Tarawiah, Ketua Lakpesdam Hafizh Ridho Benruman, Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Fathul Ilmi, Badan Pengelola Universitas NU Kalsel, HM. Karjani, Ketua LPPNU Kalsel Prof. Dr. Ir. H. Abdul Hadi dan sejumlah aktivis NU lainnya.

Baca Juga:Pergantian Tahun, Bundaran Banjarbaru Sepi Kembang Api

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Aprianoor