Survei Indikator Politik

Ungguli Parpol dan DPR, Kepercayaan Publik pada Polri Terus Meningkat

Polri terus mengalami peningkatan kepercayaan publik. Faktor ini disebabkan oleh konsistensi Polri dalam menjalankan tugasnya tanpa dipengaruhi adanya intervens

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan 6 tersangka terkait Tragedi Kanjuruhan. Foto-Net.

apahabar.com, JAKARTA - Polri terus mengalami peningkatan kepercayaan publik. Faktor ini disebabkan oleh konsistensi Polri dalam menjalankan tugasnya tanpa dipengaruhi adanya intervensi dari pihak luar.

Peningkatan kepercayaan publik tersebut muncul dalam survei yang dilakukan Indikator Politik yang menempatkan Polri pada peringkat pertama dengan perolehan sebesar 70,8 persen.

"Pada temuan yang sama, tingkat kepercayaan publik terhadap DPR sebesar 68,3 persen. Angkanya semakin mengecil jika dibandingkan dengan partai politik hanya 62,3 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik dalam paparan hasil survei "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru" di Jakarta, Minggu (26/3).

Baca Juga: KKB Tembaki Proses Evakuasi Jenazah TNI-Polri yang Jaga Salat Tarawih

Berdasarkan pengamatan Burhanuddin, meski dalam waktu belakangan ini Polri terus gencar menjadi objek sasaran kritik, Polri terlihat konsisten dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga penegak hukum.

Ini terlihat dalam sejumlah penanganan kasus besar yang ditangani Polri seperti investasi bodong, KSP Indosurya, bahkan termasuk penerapan tilang elektronik yang berhasil meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri.

Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari 2023 dan Maret 2023. Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden.

Baca Juga: Kompolnas Tuntut Transparansi Usut Kasus Calo Bintara Polri

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Pada periode pertama, asumsi metode simple random sampling, dengan responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan, pada periode kedua memiliki toleransi kesalahan sekitar 3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.