Umrah Dibatasi, Hanya Satu Kali Saat Ramadan

Banyaknya jemaah yang melaksanakan umrah di bulan Ramadan, membuat pihak Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kebijakan; pelaksanaan umrah di Ramadan hanya bisa di

Ilustrasi, umrah saat Ramadan. Foto-Net

apahabar.com, JAKARTA - Banyaknya jemaah yang melaksanakan umrah di bulan Ramadan, membuat pihak Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kebijakan; pelaksanaan umrah di Ramadan hanya bisa dilakukan satu kali saja.

Langkah ini diambil untuk memastikan semua jamaah yang ingin menunaikan umrah Ramadan memiliki kesempatan untuk melakukannya dengan mudah dan nyaman.

Dilansir Republika yang mengutip Gulf News, Senin (27/3/2023), Kementerian Haji menekankan pentingnya mendapatkan izin dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umrah dan mengikuti waktu yang ditentukan.

Jemaah disebut dapat menghapus izin mereka melalui aplikasi sebelum memasuki waktunya dan mengeluarkan izin baru jika mereka ingin mengubah tanggal. Namun, tidak ada fitur untuk mengubah tanggal umrah.

Tidak hanya itu, kementerian juga mengatakan izin umrah tersedia untuk warga negara Saudi, penduduk dan orang asing dengan visa aktif. Bagi siapapun yang berminat diimbau untuk mendapatkan izin lebih awal melalui aplikasi Nusuk dan mengikuti tanggal yang telah ditentukan.

Bagi peziarah dari luar negeri, harus dipastikan tidak mengidap Covid-19 atau pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Kementerian Haji disebut akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan jemaah umrah.

Di sisi lain, pihak berwenang mendesak jemaah yang berada di tempat suci umat Islam itu untuk mentaati sopan santun, utamanya ketika mengambil gambar dan video. Dua Masjid Suci diketahui menjadi magnet bagi ratusan ribu umat Islam selama bulan Ramadhan.

Anjuran itu dibuat oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi, tentang perilaku yang benar saat mengambil foto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.

“Kesucian tempat di dua masjid suci itu harus diperhatikan. Kita harus mengindahkan tata cara pengambilan foto dan menjaga hak orang lain,” kata kementerian itu di Twitter mereka.

Salah satu tata krama ini adalah tidak mengambil gambar orang lain yang ada di lokasi tanpa izin, menghindari gangguan ibadah dengan merekam atau mengambil foto, atau menyebabkan kerumunan atau antrean dengan berhenti untuk mengambil gambar.

Bulan suci Ramadhan yang dimulai pada Kamis (23/3/2023) biasanya menandai puncak musim umrah atau ziarah kecil di Masjidil Haram. Jutaan Muslim dari seluruh dunia berduyun-duyun ke tempat-tempat suci di Arab Saudi, terutama di bulan Ramadan, untuk beribadah dan melakukan umrah.

Kerajaan Saudi menargetkan jumlah jamaah umroh sejak awal musim Juli lalu akan mencapai 9 juta pada akhir Ramadaan. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam yang ingin datang ke negara itu dan melakukan umrah.

Di antaranya adalah mengizinkan penduduk GCC untuk mengajukan visa turis ke Arab Saudi, apa pun profesinya. Pemegang visa juga dapat melakukan umrah.

E-Visa ini juga memungkinkan pemegangnya untuk melakukan umrah, serta tersedia opsi entri tunggal dan ganda. Penduduk GCC dengan dokumen tempat tinggal yang sah setidaknya selama tiga bulan dan paspor setidaknya selama enam bulan memenuhi syarat untuk mendaftar. Biaya pembuatan visa ini adalah 80 dolar atau setara Rp1,2 juta, selain biaya asuransi kesehatan.