Hot Borneo

UMKM Binaan Pertamina Mejeng di GBBI Kalsel 2022

apahabar.com, BANJARMASIN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina Kalimantan ikut mejeng di acara…

Salah satu UMKM binaan PT Pertamina Kalimantan ikut mejeng di acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Kalsel 2022, Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Jumat (22/7). Foto-apahabar.com/Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina Kalimantan ikut mejeng di acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Kalsel 2022, Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Jumat (22/7).

Salah satunya usaha turun temurun keluarga kain khas Kalimantan Selatan sejak 1990, yakni Sasirangan Kayuh Baimbai, yang fokus pada pengolahan kain panjang berukuran 250 x 110 sentimeter.

Sang pemilik usaha, Muhammad Efsan Ridhoni atau biasa disapa Efsan mengatakan, sejak 2019 ia sudah menjadi bagian dari mitra bianaan PT Pertamina Kalimantan.

Ada banyak ilmu yang ia dapat terapkan dari kemitraan itu, dari program pengelolaan usaha, manajemen hingga pemasaran.

"Kami mendapat kesempatan mengikuti pameran di berbagai kota, alhamdulillah mendapat buyer baru sekaligus mengenalkan kain khas Kalsel secara lebih luas," kata Efsan kepada apahabar.com di stand GBBI Kalsel 2022.

Efsan juga sedikit menceritakan sejarah usaha kain ini sudah yang ada sejak 1990. Kain sasirangan punya cara unik dalam mengolahnya. Ada minimal dua kombinasi warna yang biasanya dipakai.

Untuk membuat motif, perlu keahlian yang dilatih agar pola dan keindahaanya tak rusak.

Tak hanya acara di lokal Kalsel, pengrajin kain yang masuk anggota UMKM dari Rumah BUMN Kalsel ini tak pernah absen di acara pameran nasional.

"Pernah ikut pameran Kaltim Fair di Samarinda, Pameran Erau di Tenggarong, kalo skala nasional diajak Pertamina untuk buka stand di Pameran ICRA, Pameran Batik Nasional, dan Pameran INACRAF semuanya di Jakarta," katanya.

Efsan menjelaskan salah satu yang menjadi daya tarik dari produk Sasirangan Kayuh Baimbai adalah bentuk dari motif yang banyak mengambil ide dari lingkungan alam serta cerita rakyat daerah Kalimantan Selatan.

"Makna yang dimiliki mengandung pesan dan harapan yang baik bagi masyarakat yang menggunakannya,” kata Efsan.

Selain kesempatan mengikuti berbagai pameran, sejak bergabung menjadi mitra binaan Pertamina, Efsan mengaku juga memperoleh peningkatan omzet penjualan yang sempat menurun pascapandemi Covid-19 bahkan peningkatannya mencapai 50 persen.

"Sering diadakan berbagai kelas online terkait kewirausahaan, sehingga kami mampu berkembang menjadi lebih baik dan meningkatkan nilai jual dari produk kami," tutur Efsan.

Sasirangan Kayuh Baimbai menjadi salah satu dari 740 UMKM yang menjadi binaan Rumah BUMN Kalsel.

Di mana Rumah BUMN yang juga dinaungi Pertamina ini melakukan program-program pengembangan bagi para UMKM, mulai dari pendampingan, pengolahan legalitas, dan berbagai pelatihan, baik secara online maupun offline.

"Kami mendapat dukungan yang luar biasa dari program kemitraan Pertamina, sehingga UMKM di Kalsel dapat berkembang menjadi lebih baik dan tentunya semakin meningkat kesejahteraannya," tutur Fadhilah Rifki, CEO Rumah BUMN Kalsel.