Umbi Gadung

Umbi Gadung: Fakta Bencana dan Manfaat dibaliknya

Umbi Gadung (Dioscorea Hispida), tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian. Jika tak benar mengelola bisa beracun dan berbahaya.

Umbi Gadung (Dioscorea Hispida). Foto: dok. agri.kompas

apahabar.com, JAKARTA - Umbi Gadung (Dioscorea Hispida) merupakan tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian. Jika tak benar mengelola bisa beracun dan berbahaya.

Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun sianida yang dapat mengakibatkan pusing, muntah, mual, sesak napas, badan lemah, berkeringat, hingga berujung kematian jika pengolahannya tidak benar.

"Dengan pemanfaatan abu sekam, karbon pada abu ini mampu menarik sianida keluar dari dalam gadung untuk selanjutnya sianida akan terserap ke karbon tersebut dan membuat kandungan sianida berkurang," jelas Susanti, tim Pengembangan Masyarakat Desa Binaan (PMDB), Universitas Perjuangan (Unper), Tasikmalaya, dilansir detik.

Dilansir neliti.com, Umbi gadung memiliki kandungan sianida sebesar 424,92 ppm, jika ingin dikonsumsi oleh manusia umbi harus melalui proses fermentasi atau disebut Rhizopus oryza, agar umbi gadung dapat dikonsumsi oleh manusia dan tidak menyebabkan keracunan.

Baca Juga: Pria Banjarbaru, Kalsel Meninggal Usai Keracunan Umbi Gadung

Sayangnya, di Indonesia belum banyak pemanfaatan terhadap tanaman yang banyak tersedia di Tasikmalaya ini. Padahal beberapa riset menunjukkan manfaat dari umbi gadung saat diolah dengan benar cukuplah banyak, mulai dari kesehatan hingga kecantikan.

disclaimer: Manfaat ini hanya bisa diolah oleh seorang ahli yang memiliki ilmu atau pengalaman terkait, diharapkan untuk tidak mencoba secara amatir di rumah

1. Sebagai Bahan Anti Jerawat

Dilansir neliti.com, Gadung memiliki potensi besar dalam bidang farmasi, yaitu terlihatnya senyawa fenol yang bermanfaat sebagai antimikroba.

Hal ini ditemui melalui penelitian yang dilakukan Susanti dan Richa. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak umbi gadung menunjukkan sedikit potensi sebagai antibakteri cukup bagus, yang dapat digunakan sebagai antibakteri pada jerawat.

Namun penelitian ini masih memerlukan banyak perhatian oleh para ahli.

2. Sebagai Pengobatan

Dalam sebuah risetnya, kandungan monascin dan ankaflavin dalam umbi ini berperan menurunkan kolestrol. Fermentasi ubi liar oleh angkak diharapkan menurunkan kadar sianida dan menghasilkan manfaat bagi kesehatan.

Selain itu di China, parutan umbi ini digunakan untuk mengobati luka seperti kutil, kapalan dan mata ikan. Di Thailand, irisan umbi ini dioleskan untuk mengurangi kejang perut dan menghilangkan nanah pada luka.

Baca Juga: Kenali 12 Jenis Makanan Tinggi Karbohidrat yang Baik untuk Kesehatan

3. Santapan yang Lezat
Keriping olahan Umbi Gadung (Dioscorea Hispida). Foto: dok. idntimes jatim

Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik serta rebusan gadung. Umbinya dapat pula dijadikan arak (difermentasi). Di Malaysia dikenal pula sebagai ubi arak, selain taring pelandok.

Umbi gadung bisa diolah menjadi bahan produk makanan seperti tepung, stick gadung, kue bawang, risoles gadung, hingga brownies gadung.

Namun walau memiliki manfaat, umbi ini masih perlu memerlukan perhatian seorang ahli dan tidak bisa dicoba sembarangan. Dibutuhkan ilmu yang cukup untuk mengolahnya menjadi layak untuk dimanfaatkan di kehidupan nyata.