Kalsel

Ultah Corona di Banjarmasin: Pasien Positif Pertama Puji Syukur Kesembuhan

apahabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Banjarmasin, Kalimantan Selatan? Pasien…

Yunan bersyukur hingga kini masih menggeluti pekerjaan sebagai Asisten Manajer Pelatih PS Barito Putera. Foto: apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Masih ingat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Banjarmasin, Kalimantan Selatan?

Pasien dengan kode Ulin-1 adalah Yunan Helmi. Pria 46 tahun yang menggeluti jabatan Asisten Pelatih PS Barito Putera itu dulunya menjadi orang pertama yang terinfeksi Corona.

14 Maret 2020, Yunan menjalani swab dan divonis positif Corona. Praktis, dirinya menjalani karantina atau isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.

Fasilitas kesehatan milik Pemprov Kalsel itu merawat Yunan selama 27 hari. Setelahnya, Yunan dinyatakan sembuh dari paparan virus asal Wuhan, China tersebut.

Momen Maret di tahun yang berbeda sekarang menjadi kado terindah ayah dua anak ini. Virus Corona didaulat genap 1 tahun bermukim di Kalsel khususnya Banjarmasin. Lantas bagaimana kondisi Yunan Helmi sekarang?

Yunan rupanya sangat bersyukur lantaran diberi kesempatan terbebas dari paparan Covid-19.

"Melalui segala prosesnya. Alhamdulillah sampai sekarang baik baik saja," ujar Yunan ketika ditemui apahabar.com, belum lama tadi.

Di balik kebahagiaannya, Yunan menerangkan bahwa selalu mengenang masa-masa di mana dirinya berada di ruang isolasi RSUD Ulin Banjarmasin.

Setiap saat dirinya mengingat keterbatasan aktivitas selama 1 bulan lebih hingga dinyatakan negatif Corona.

Keluarganya bahkan tidak bisa menjenguk sehingga Yunan merasa jenuh dan rindu anak serta istri.

Namun petugas medis dan dokter di ruang isolasi terus memberikan dukungan untuk kesembuhannya.

"Salah satu menjadi ujian untuk saya pribadi," imbuhnya.

Dirinya mengakui prihatin bahwa pandemi Corona hingga sekarang belum tidak bisa teratasi atau tuntas.

Kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Tidak terkecuali di Banjarmasin.

Kondisi ini memaksa pemerintah RI memutus mata penularan Covid-19. Salah satunya memprogramkan vaksinasi Covid-19 untuk menetralkan virus, bukan menyembuhkan.

"Supaya bisa membuat situasi pandemi cepat berakhir," harapnya.

Beruntung, kata Yunan selama setahun masyarakat kian beradaptasi di tengah pagebluk.

Roda pemerintahan dan ekonomi yang sempat jatuh, menurutnya, sekarang berangsur membaik.

Ketika semua berjalan lancar, Yunan berpesan untuk para pemangku kepentingan dan masyarakat jangan bereuforia.

Masyarakat dari segala kalangan harus mengingat dan memperhatikan 5 M protokol kesehatan (Prokes).

Di antaranya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi kerumunan.

"Karena itu juga yang menolong kita dan keluarga melalui masa pandemi untuk cepat berlalu," tuturnya.

Masih Yunan, pihaknya akan memanjatkan doa dalam memperingati kesembuhannya dari paparan Corona setahun yang lalu.

Catatannya doa ini tak hanya disampaikan pada momentum tersebut. Namun setiap hari harus meminta kesehatan kepada tuhan.

"Rutin seperti itu saja," katanya.

Di sisi lain, Yunan masih bekerja sebagai Asisten Manajer Pelatih PS Barito Putera.

Tetapi klub sepak bola asal Kalsel ini sementara tidak beroperasi karena pandemi.

Olehnya, Yunan sibuk menjadi pelatih Sekolah Olahraga Barito Putera (SOBP) pada bulan Desember lalu. Jadwal latihan 1 minggu 2 kali.

Untuk lokasi latihan di Halaman Upik Soccer dan Hasnur Mini Arena.

"Tapi tetap prokes dilaksanakan, mereka datang mencuci tangan dan tidak terlalu melakukan kontak," ucapnya.

Kilas balik, Yunan menuturkan sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 14 Maret 2020 lalu dia melalui beragam hal.

Dimulai pada 7 Maret, Yunan mengalami demam sehingga diperiksa di Rumah Sakit (RS) Suaka Insan.

Dari sana dinyatakan opname dan divonis memiliki penyakit demam berdarah karena trombosit turun.

Setelah normal, barulah Yunan kembali ke rumahnya di kawasan Banjarmasin Utara.

Tak berselang lama, Yunan langsung sakit dan mengidap keluhan. Gejala dan tanda Corona dimulai dari sesak nafas, dan dada sakit.

Situasi tersebut disarankan kepada dokter untuk masuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

"Tanggal 15 Maret baru di-swab. Hasilnya tanggal 21 Maret dinyatakan positif," ucapnya.