Kalsel

Uji Kesigapan Personel, Ada Pesawat Gagal Landing di Bandara Syamsuddin Noor

apahabar.com, BANJARBARU – PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen mengembangkan Bandara Internasional Syamsuddin Noor agar siap…

Situasi uji kesigapan personel dalam latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke 106, Kamis (30/1). Foto: apahabar.com/Musnita Sari.

apahabar.com, BANJARBARU – PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen mengembangkan Bandara Internasional Syamsuddin Noor agar siap dalam menghadapi segala kondisi.

Lewat latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke 106, seluruh personel dituntut untuk mampu dan sigap, ketika terjadi keadaan darurat di bandara.

“Pelaksanaan latihan PKD ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan layanan bandara berskala global dalam aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan terbaik. Khususnya di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin,” ungkap Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose usai Apel latihan PKD di halaman Fire Station, Kamis (30/1) sore.

Kegiatan PKD ini melatih dan menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antar unit dan instansi.

Tujuannya terang Wendo, agar sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.

Tiga rangkaian kegiatan simulasi dilaksanakan mulai dari latihan penanganan ancaman keamanan bandara (Aviation Security Exercise), penanganan kebakaran (Domestic Fire Exercise), dan penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise).

Dalam Domestic Fire Exercise, dilakukan simulasi kebakaran pada bus penumpang yang sedang menuju area parking stand.

Sedangkan untuk simulasi Airport Security Exercise, kesigapan personel diuji dalam penanganan kondisi darurat seperti ancaman bom atau aksi teror.

Pada latihan Aircraft Accident Exercise, disimulasikan pesawat Meratus Air yang berjenis Boeing 737-900 ER (PK-MRT) mengalami kegagalan pada saat landing, hingga pesawat terhempas ke Selatan runway Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Dalam skenario ini digambarkan pula dari jumlah 192 penumpang dan 8 kru pesawat Meratus Air, sebanyak 20 orang korban meninggal dunia, 20 orang mengalami luka berat, 60 orang mengalami luka sedang dan luka ringan sebanyak 100 orang.

"Suasana simulasi dalam setiap latihan dirancang sedemikian rupa mendekati kondisi nyata. Di mana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Programme (ASP)," imbuh Wendo.

Latihan PKD juga melakukan penanganan pasca kejadian. Seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters & meeters serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.

“Secara keseluruhan kegiatan latihan PKD ini tidak mengganggu jalannya operasional dan layanan di Bandara Internasional Syamsudin Noor,” tambah Wendo.

Selain melalui latihan rutin PKD, Angkasa Pura I juga terus berupaya meningkatkan standar keamanan dalam mewujudkan "World Class Airport Company".

Yaitu dengan melakukan evaluasi keselamatan dan keamanan bandara secara periodik, melalui program APEX in Safety di enam bandara dan APEX in Security di lima bandara. Di sini melibatkan lembaga Airport Council International dan tim auditor yang berasal dari manajemen bandara-bandara terbaik di dunia.

Atas komitmen ini juga di tahun 2019 empat bandara Angkasa Pura I menerima penghargaan Zero Accident dari Kementerian Ketenagakerjaan. Di antaranya Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose. Foto-apahabar.com/Musnita S ri.

Baca Juga:Peresmian Bandara Syamsuddin Noor, Jadi Berkah Wirausahawan Baru

Baca Juga:Bandara Syamsuddin Noor Internasional Dinilai akan Undang Banyak Investor

Reporter: Musnita SariEditor: Ahmad Zainal Muttaqin