Tak Berkategori

Uang Kertas Menyebarkan Covid-19, Benarkah?

apahabar.com, JAKARTA – Takut uang kertas menyebarkan Covid-19, beberapa toko maupun restoran memberlakukan cashless atau belanja…

Oleh Syarif
Uang rupiah. Foto-Ilustrasi/Pixabay

apahabar.com, JAKARTA - Takut uang kertas menyebarkan Covid-19, beberapa toko maupun restoran memberlakukan cashless atau belanja tanpa uang tunai. Tujuannya jelas, supaya tidak ada kontak dengan uang tunai antarorang.

Kondisi serius diperlihatkan Korea Selatan terkait penggunaan uang tunai tersebut. Ya, pada Maret, Pemerintah Korea Selatan menghapus penggunaan uang kertas dari peredaran selama dua minggu untuk desinfeksi, beberapa pihak bahkan membakar uang untuk meminimalisir penyebaran. China mengambil langkah serupa pada Februari.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengeluarkan klarifikasi bahwa penularan melalui permukaan benda mati mungkin tidak semasif droplet. Tapi, bukan berarti uang kertas benar-benar bebas kuman.

Lantas, seberapa kotor uang tunai?

“Seperti manusia, kita itu secara tidak kasat mata bermandikan mikroba,” kata Philip M. Tierno, profesor mikrobiologi dan patologi di New York University’s Grossman School of Medicine, pada HuffPost.

Pada 2014, peneliti dari Pusat Genomik dan Biologi Sistem NYU mengidentifikasi sekitar 3.000 jenis bakteri pada uang kertas dari bank Manhattan. Mikroba ini termasuk bakteri yang terkait dengan keracunan makanan, infeksi Staph, tukak lambung, dan pneumonia.

Tak jauh berbeda, penelitian yang dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson di Ohio pada 2002, menguji 68 uang tunai dan menenmukan bahwa 94 persen uang kertas itu terkontaminasi bakteri.

Faktor lain yang mempengaruhi hitungan mikroorganisme termasuk berapa umur catatan kas dan waktu tahunnya. Ya, uang baru memiliki zat antimikroba ekslusif di dalamnya. “Jadi, uang baru itu cenderung tidak mengandung mikroba,” terang Tierno.
“Tapi, seiring berjalannya waktu dan uang itu terus berpindah dari satu tangan ke tangan lain, dari satu dompet ke dompet lain, maka semakin besar kemungkinan mikroba hidup di dalamnya. Panas dan kelembapan juga memberi pengaruh,” sambungnya.

Dari semua itu, Tierno menegaskan bahwa Anda tidak akan terinfeksi penyakit hanya karena menyentuh uang kertas. Tapi, menjadi perhatian semua masyarakat adalah Anda disarankan cuci tangan setelah memegang uang kertas, terutama selama pandemi ini masih berlangsung.

“Sebelum menyentuh mulut, mata, atau hidung, Anda harus mencuci tangan,” katanya.

Sekali lagi, dia menegaskan bahwa uang kertas belum tentu menjadi saluran terbesar untuk infeksi, tetapi benda apapun yang disentuh beberapa kali dalam sehari oleh orang yang berbeda bisa jadi masalah. “Itulah mengapa Anda harus mendisinfeksi benda-benda yang sering Anda sentuh secara berkala, termasuk ponsel Anda,” terangnya.