Nasional

Tutup Debat, Prabowo-Sandi: Kepemilikan Freeport hingga Janji Tak Ambil Gaji

apahabar.com, JAKARTA – Calon presiden pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto menutup debat dengan menyindir keberhasilan…

Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapat giliran pertama untuk menyampaikan visi dan misi dalam debat kelima pemilihan presiden 2019 Foto-CNBC Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Calon presiden pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto menutup debat dengan menyindir keberhasilan Joko Widodo dalam merebut tambang Freeport di Papua.
Sementara, wakilnya, Sandiaga Uno sesumbar, Prabowo-Sandi bakal tak mengambil gaji jika terpilih pada periode 2019-2024.

“Saya ingin mempertanyakan, katanya kita ingin menguasai 51 persen (kepemilikan Freeport). Tapi pihak sana sudah mengakui untuk 82 persen. Jadi ke mana untung Indonesia? tanya Prabowo Subianto, sang penantang capres petahana.

Ketum Gerindra ini tampak meragukan keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam mengusai 51 persen saham di tambang Freeport yang disebut sebagai keberhasilan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ditanya Jokowi soal Mobile Legend Cs, Intip Jawaban Sandi

“Jadi di mana keberhasilan bangsa Indonesia?” jelas Prabowo.

Dalam debat yang diwarnai adu gagasan dan saling kritik itu, Jokowi sempat mengangkat tema kemandirian Indonesia yang sudah dilakukan, dengan mengambil contoh kepemilikan asing kini dikuasai negara, seperti Blok Mahakam, Rokan dan Freeport.

Kemandirian menurut Jokowi sangat penting. Dengan kemandirian, ekonomi yang adil dan kesejahteraan masyarakat bisa dilakukan.

Sementara, calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno menjanjikan, jika Prabowo-Sandi terpilih tidak akan mengambil gaji sepeserpun.

“Kami berkomitmen tidak mengambil gaji serupiah pun, jika mendapatkan amanah ini,” kata Sandiaga menutup debat.

Kata Sandi gaji tersebut akan diberikan kepada negara, kaum yatim maupun dhuafa yang lebih berhak mendapatkannya.

Sandiaga meyakini Allah akan memberikan masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik dalam Pemilu 2019.

Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB.

Dipandu oleh moderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang, kedua capres dan cawapres diadu gagasannya soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Dalam debat ini, juga telah ditunjuk lima panelis yaitu Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih, Guru besar FEB Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suharton dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.

Lalu, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

Baca Juga: Prabowo: Indonesia Tak Perlu Ragu Belajar dari China

Editor: Fariz Fadhillah