Nasional

Tutup Debat, Jokowi-Amin: Jangan Menyerah, Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur

apahabar.com, JAKARTA – Menutup debat, calon presiden pasangan nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan….

Capres dan Cawapres no urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin saat mengikuti debat kelima pilpres. Foto-CNBC Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Menutup debat, calon presiden pasangan nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan. Di antaranya, untuk tak kufur nikmat, jangan menyerah dan jangan bermusuhan.

Ya, debat terakhir atau kelima calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pilpres 2019 telah usai. Dipandu oderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang, kedua capres dan cawapres diadu gagasannya soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Baca Juga: Nobar Debat, TKD Kalsel Yakin Jokowi Bakal Menang

Saling tuding gagasan dan rencana kebijakan mewarnai jalannya debat. Tak jarang masing-masing paslon saling melontarkan kritik.

Isu yang dibahas beragam, mulai dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut ekonomi Indonesia salah jalan. Tentu juga disebut-sebut lagi soal kekayaan negara yang banyak ke luar negeri, dan nama sejumlah emak-emak yang mengeluhkan ekonomi negara.

Sementara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo- Ma’ruf Amien kembali membeberkan atau mengklaim sejumlah prestasi yang ditoreh selama 4,5 tahun berkuasa. Mulai dari dikuasainya sejumlah aset yang puluhan tahun dikuasai asing, seperti blok Mahakam, Rokan, dan tambang.

Baca Juga: Debat Kelima Capres 2019, Relawan Kalsel: Prabowo-Sandi Lebih Banyak Senyum

“Tantangan kita juga besar, jangan kufur nikmat. Inflasi terjaga, pengangguran turun, kemiskinan hanya satu digit,” tegas sang capres petahana menutup debat.

Jokowi melanjutkan tidak boleh takut terhadap tantangan dan kesulitan, termasuk untuk menakut-nakuti. “Seringkali ketakutan yang buat sulit jangan mudah menyerah, harus optimis,” ujarnya dikutip apahabar.com dari CNBC yang turut menayangkan langsung jalannya debat.

Terakhir, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengajak teman, saudara, tetangga untuk berbondong-bonding ke TPS pada 17 April 2019 dan menggunakan hal pilih. “Saya dan Kiai Ma’ruf Amien jamin persahabatan dengan Prabowo tidak pernah putus. Jangan saling benci dan bermusuhan, kita Indonesia.”

Baca Juga: Siap-Siap..!! Jokowi Segera Buka Halal Park

Sementara, Ma’ruf Amin menyebut akan terus melanjutkan pembangunan di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia.

“Reformasi struktural memang sudah sejak 1998, tapi reformasi yang lebih substantif dirasakan sejak 2014.Kenapa? Karena Jokowi-JK banyak membangun infrastruktur, mengembangkan kebijakan investasi sehingga memperoleh predikat layak investasi,” kata Amin menutup debat.

Sementara di bidang sosial, lanjut Amin, pemerintah sudah mengembangkan jaminan sosial dan bantuan sosial. “Namun pekerjaan belum selesai, jadi Jokowi – Ma’aruf akan teruskan itu. Kami akan lakukan dengan baik, kami yakin kami bisa,” tambah Amin.

“Kenapa? Karena kami bisa jaga bangsa ini dan mengerti apa yang dihadapi bangsa ini, kami yakin, karena kami. Bisa dipercaya, kenapa yakin, karena kami berpengalaman.”

Baca Juga: Setelah Dilan, Ma'Ruf Amin Sebut Dewi-Dedi

Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB.

Dipandu oleh moderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang, kedua capres dan cawapres diadu gagasannya soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Dalam debat ini, juga telah ditunjuk lima panelis yaitu Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih, Guru besar FEB Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suharton dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.

Baca Juga: Debat Kelima Pilpres 2019, Jokowi Tekankan Hilirisasi Industri

Lalu, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

Editor: Fariz Fadhillah