Kalteng

Turun ke Jalan, Atlet Dayung Kalteng Tuntut Uang Saku Dibayar

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Puluhan atlet dayung Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan aksi penggalangan dana di lampu…

Para atlet dayung Kalteng turun ke jalan meminta sumbangan. Foto – apahabar.com/Tiva

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Puluhan atlet dayung Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan aksi penggalangan dana di lampu merah Jalan Yos Soedarso, Palangka Raya, Selasa (22/6).

Mereka membawa spanduk bertuliskan “Cabor unggulan tapi uang saku 5 bulan belum dibayar” dan kotak kardus yang berisi tulisan, “Mohon bantuan untuk cabor dayung menuju PON 2021”.

Terik matahari tak menghalangi semangat para atlet untuk meminta sumbangan dari para pengendara roda dua dan empat di lokasi itu.

“Semangat kami mewakili Kalimantan Tengah di ajang PON sangat tinggi. Mohon sumbangan ke kami atlet dayung untuk kami menuju PON 2021. Kiranya masyarakat dapat peduli dengan aksi ini,” kata Poliansyah sambil memegang toa.

Usai aksi, dia mengungkapkan alasan mereka hingga turun ke jalan. Sejak Februari hingga sekarang, uang saku belum dia diterima.

Padahal uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membeli peralatan mandi dan sebagainya.

“Kami sudah tanya sama kordinator pelatih, tetapi jawabannya sabar-sabar. Nanti menunggu dari KONI,”ujarnya.

Sementara itu, Gunawan mengatakan waktu pelaksanaan PON tinggal 3 bulan lagi.

Tak hanya kepastian masalah uang saku, mereka juga tidak mengetahui berapa besar uang yang akan diterima.

“Latihan dari pagi hingga siang menggunakan dana transportasi pribadi. Makanan pun seadanya. Kadang sakit juga tidak diperhatikan berobat sendiri,” ucapnya.

Mereka mengungkapkan keterlambatan pembayaran sampai 5 bulan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya, uang saku paling lambat sudah dibayar setelah dua bulan.

Saat ini para atlet hanya bisa menikmati fasilitas mess dan makan. Tetapi untuk makan pun, mereka sebut jauh dari standar yang dibutuhkan atlet dayung.

“Kalau atlet dayung berbeda. Tidak bisa makan seadanya, tapi butuh nutrisi dan vitamin lebih banyak lagi. Standar atlet harus banyak vitamin maup nutrisi, sayur-sayuran daging dan telur,” ungkapnya.

Apabila tidak ada respons dari pemerintah setempat ataupun KONI Kalteng, mereka memilih untuk tidak berangkat ke PON di Papua.