Kisah Mantan Atlet

Tuntutan Ekonomi, Mantan Atlet Tinju Indonesia Jadi Driver Taksi Online

Pecinta tinju nasional pasti sudah tidak asing dengan nama Pino Jeffta Udayana Bahari yang biasa dikenal dengan Pino Bahari.

Pino Bahari saat masih berjaya sebagai petinju Indonesia. (foto: istimewa)

apahabar.com, JAKARTA - Mantan petinju nasional, Pino Jeffta Udayana Bahari yang  dulu sempat dielu-elukan karena sukses  meraih medali emas di ajang Asian Games di Beijing, China pada1990, kini berprofesi sebagai driver taksi online. 

Di masanya jayanya, putra pelatih tinju Daniel Bahari ini menjadi salah satu petinju idola karena sangat garang dalam melepaskan pukulan.

Kegarangan Pino di atas ring sudah tidak terlihat lagi usai pensiun sebagai petinju. Kehidupannya berubah secara drastis. Pino yang sudah tidak bisa mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan hanya mengandalkan profesi sebagai pelatih di sasana miliknya Cakti Bali harus banting stir menjadi driver taksi online.

"Bisnis sasana tinju sepi setelah pandemi Covid-19. Penghasilan dari melatih tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena Bali daerah wisata jadi pekerjaaan yang cepat didapat jadi driver mobil online," kata ayah dua anak ini.

Mantan petinju Indonesia Pino Bahari (kanan) saat melayani kostumernya sebagai pengemudi taksi online. (foto: istimewa)

Saat tampil di atas ring, Pino boleh bangga selalu dielu-elukan pecinta tinju Indonesia. Namun, kebanggaan itu pupus sudah.

"Dulu, saya boleh bangga sebagai petinju yang sukses meraih emas Asian Games dan menembus Olimpiade. Kini, kebanggaan itu harus dikesampingkan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Profesi saya kan sekarang sebagai driver taxi online yah harus berlaku sopan untuk melayani penumpang," kata Pino Bahari.

Pino yang selama ini tinggal bersama mertua mengaku memulai profesi sebagai driver taxi online dengan mobil pinjaman dari saudaranya sejak November 2022.

Penghasilan per hari Rp100.000 hingga Rp300.000 itulah untuk biaya kehidupan sehari-hari termasuk biaya sekolah kedua anaknya.

"Untung mobil itu dapat pinjaman dari saudara tanpa dipungut setoran. Jadi, saya bisa memanfaatkan penghasilan tersebut dengan maksimal. Sekarang anak pertama sudah lulus SMA dan ingin kuliah sedangkan anak kedua masih kelas 3 SD dan juga butuh biaya. Bingung juga," keluh Pino Bahari.

Meski disibukkan dengan pekerjaan rutin itu, Pino masih menyempatkan diri melatih tinju kepada anak-anak tanpa bayaran.

"Saya masih bisa melatih anak-anak bertinju berkat kebaikan Nemo Bahari yang menjadi pendeta dengan memberikan tempat di gereja yang dikelolanya," ungkap Pino yang ingin sekali punya mobil sendiri sehingga tidak meminjam lagi.

Usai menjadi petinju amatir, Pino pernah menjadi penata tanding (matchmaker) internasional dan juga promotor tinju profesional di salah satu stasiun televisi nasional mengikuti jejak ayahnya.

Ketika disinggung masalah rumah di Desa Peguyangan Denpasar, Bali yang cukup luas, Pino menjawab, "Itu bukan rumah milik papa tetapi dikontrak selama 20 tahun dan berakhirnya pada tahun 2015 bertepatan papa meninggal," lanjutnya.

BIODATA
Nama lengkap : Pino Jeffta Udayana Bahari
Lahir : Denpasar, Bali, 15 Oktober 1972
Cabang Olahraga : Tinju
Data Prestasi
- Medali Emas : Olympic Qualifications 1996 Bangkok, Thailand
- Medali Emas : Asian Games 1990 Beijing, China
- Medali Emas : President's Cup 1994 di Jakarta
- Medali Emas : SEA Games 1995 Chiang Mai di Thailand
- Medali Emas : Taipei Open Tournament 1990 di Taiwan
- Medali Perak : SEA Games 1993 Singapore
- Medali Perak : Venice Open Tournament 1994 di Italy
- Medali Perunggu SEA Games 1989 Kuala Lumpur.