Tujuh Jabatan Strategis di Tapin Kosong, Seleksi Terbuka Segera Digelar

Kepala BKPSDM Tapin, Gusti Ridha Jaya Wardana, memastikan sebanyak 16 Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama di Kabupaten Tapin telah resmi dilantik.

Oleh Sandy
Kepala BKPSDM Tapin, Gusti Ridha Jaya Wardana saat diwawancarai sejumlah awak media. Foto: bakabar.com/Sandy

bakabar.com, RANTAU - Sedikitnya 7 jabatan strategis Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) pratama dalam lingkup Pemkab Tapin dipastikan kosong. Proses pengisian pun segera dilakukan.

Jabatan yang kosong adalah Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Perindustrian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Satpol PP, dan Kepala Badan Kesbangpol.

Di sisi lain, 16 PPT Pratama baru saja dilantik, Jumat (3/10). Mereka terdiri dari 11 pejabat yang mengisi posisi baru, sedangkan sisanya menjalani pengukuhan.

"InsyaAllah proses seleksi sudah dimulai Oktober 2025 juga. Setelah data lengkap dan izin dari BKN Pusat diperoleh, proses lelang jabatan sudah bisa dimulai empat sampai enam hari selanjutnya," jelas Kepala BKPSDM Gusti Ridha Jaya Wardana.

Adapun tahapan seleksi akan meliputi uji kompetensi, wawancara, hingga kompilasi nilai peserta. Hasil seleksi kemudian disampaikan ke BKN untuk mendapatkan persetujuan teknis.

"Kalau jumlah peserta banyak, misalnya di atas 30 orang, seleksi bisa memakan waktu lima hingga tujuh haru. Baru kemudian masuk ke proses administrasi dan teknis di BKN. Biasanya paling lama satu bulan sudah keluar rekomendasi," ungkap Ridha.

Terkait jabatan Sekdakab Tapin yang kosong, biasanya akan ditunjuk pelaksana harian (plh) sebelum kemudian ditempati penjabat.

"Pemprov Kalsel yang berwenang menunjuk penjabat. Bisa saja provinsi menempatkan pejabat mereka, atau memberi kewenangan kembali ke Tapin. Kalau diserahkan kepada kami, maka seleksi terbuka bisa segera dilaksanakan,"  beber Ridha.

Ridha juga menegaskan rotasi dan pengisian jabatan adalah bagian dari evaluasi kinerja ASN, khususnya mereka yang sudah menjabat lebih dari lima tahun.

"Bupati Tapin menginginkan percepatan pembangunan. Pejabat yang potensial tetap dikukuhkan, sementara yang lain dipindah sesuai kebutuhan organisasi," tutup Ridha.