bakabar.com, BATOLA — Tubuh seorang aktor perlahan berubah menjadi kanvas hidup pada Sabtu (15/11/2025) malam.
Halaman Kantor Bupati Barito Kuala yang disulap menjadi panggung pertunjukan sontak menjadi pusat perhatian sejak lampu-lampu panggung mulai menyala.
Di tengah kepulan asap dan semburat cahaya warna-warni, sejumlah seniman mendekat satu per satu. Mereka menggoreskan cat di tubuh sang aktor, membentuk pola spontan yang terus berkembang sepanjang pertunjukan.
Aksi eksperimental ini dibawa oleh Dewan Kesenian Tanah Laut untuk memeriahkan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XXII di Marabahan.
Sebelum proses melukis dimulai, dua pembaca puisi, Hadani Had dan Ayu Siti, menampilkan kolaborasi puisi. Suara mereka menjadi latar puitis, sementara musik menghadirkan ritme yang menyatu dengan adegan.
Keunikan pertunjukan ini terletak pada pelibatan penonton. Cat telah disediakan, dan siapa pun dipersilakan memberi goresan di tubuh sang aktor. Tubuh itu pun berubah menjadi ruang berekspresi bersama bagi seniman maupun penonton.
Ketua Dewan Kesenian Tala, Hadani Had, menegaskan bahwa pertunjukan tersebut bukan sekadar hiburan.
“Warna adalah penilaian, tubuh adalah cerita. Memahami lebih mulia daripada menghakimi,” ujarnya.
Ia menambahkan, interaksi langsung antara penonton dan aktor menjadi pesan utama yang ingin disampaikan.
Sementara itu, Maulana Rizky, sang aktor, mengaku senang tubuhnya dapat menjadi media ekspresi dalam perhelatan seni yang dihadiri para seniman dan sastrawan Kalsel.
“Semoga ke depan saya bisa tampil lebih baik lagi, bahkan mulai berkarya lewat puisi sampai cerpen,” katanya.