apahabar.com, JAKARTA - Skinimalism atau skincare minimalis adalah sebuah tren kecantikan dengan menyederhanakan penggunaan skincare namun dengan tujuan mendapatkan hasil maksimal.
Walau sebenarnya tren kecantikan ini sudah muncul sejak 2021, namun tren ini menjadi perbincangan kembali pada awal tahun 2023.
Tidak seperti rangkaian skincare Korea Selatan yang memiliki 12 step, skinimalisme hadir untuk menghemat waktu dan uang dalam perawatan kulit, dengan menggunakan produk multifungsi dengan jumlah yang cukup.
"Fokus dengan produk yang cocok di kulit dan menggunakan dengan jumlah sedikit untuk menjaga kulit agar lebih sehat," kata Sejal Shah, seorang dokter kulit di New York. "Menggunakan kurang dari lima produk untuk perawatan wajah," sambungnya, dikutip dari shape.
Hal utama dalam penerapan skincare minimalis adalah penggunaan skincare basic yang terdiri atas pembersih wajah, pelembab (moisturizer) dan sunscreen.
Dalam penerapannya hidrasi dan proteksi terhadap kulit adalah kunci utama, seperti pengguanaan bahan hyaluronic acid pada pelembab, dan penggunaan kandungan vitamin C, yang memiliki banyak manfaat bagi kulit.
"Penggunaan vitamin C sebagai antioksidan serta meningkatkan produksi kolagen kulit dan melawan kulit akibat radikal bebas dan memperlambat penuaan kulit," ucap Blair Murphy-Rose, seorang dermatologis di New York.
Sunscreen juga salah satu perawatan wajah yang selalu direkomendasikan oleh banyak dokter kecantikan untuk melindungi kulit dari kanker dan tanda penuaan.
Menggabungkan sebuah produk juga tidak bisa sembarangan, melakukan riset kecil merupakan hal yang bisa dilakukan untuk dapat mengklasifikasi kandungan skincare yang dapat digabungkan dan tidak dapat digabungkan.
Skincare minimalis juga menerapkan kualitas daripada kuantitas, dengan membeli beberapa produk berkualitas tinggi akan memungkinkan kulit bernapas dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tidak hanya skincare, penggunaan make up juga memiliki trik minimalis dengan menggunakan beberapa produk untuk beberapa titik di wajah.