Tragis, Kepala Tukang Masjid Ponpes DQI Pelaihari Diduga Bawa Kabur Ratusan Juta Uang Pembangunan Masjid

Seorang kepala tukang yang berkerja di pembangunan masjid dan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Istiqomah (Ponpes DQI) Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut diduga memba

Bangunan Masjid di Pondok Pesantren Daarul Quran Istiqomah di Jalan Ambawang RT 03 RW 01 Kelurahan Karang Taruna, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Foto: Ponpes DQI Pelaihari

apahabar.com, PELAIHARI - Seorang kepala tukang yang berkerja di pembangunan masjid dan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Istiqomah (Ponpes DQI) Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut diduga membawa kabur uang untuk keperluan pembangunan masjid dan pesantren sebanyak ratusan juta rupiah.

Diketahui uang untuk pembangunan masjid dan Ponpes DQI Pelaihari di Jalan Ambawang RT 03 RW 01 Kelurahan Karang Taruna, cukup besar, yakni Rp 553 juta.

"Uang itu untuk pembelian pintu dan jendela dibawa kabur oleh kepala tukang, bernama Agus Febriansyah," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Ustaz Ahmad Rijaldy, Rabu (6/9/2023).

Pelaku saat ini tengah diburu pihak kepolisian. "Kami berharap pelaku penggelapan uang bernama Agus Febriansyah segera ditemukan dan ditangkap polisi," katanya.

Menurutnya, pelaku adalah kepala tukang pembangunan masjid dan Ponpes DQI Pelaihari dan dinyatakan telah buron dari Tanah Laut.

"Uang 553 juta rupiah tersebut untuk pembelian pintu dan jendela masjid," katanya.

Ia bilang, uang yang sangat besar nilainya itu diperlukan pengurus masjid dan Ponpes DQI Pelaihari yang saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan.

Pasalnya 200 orang santri dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Laut, sedang menimba ilmu di Ponpes DQI Pelaihari ini.

Menurut Ahmad Rijaldy, kejadian awal pelaku membawa kabur uang setengah miliar lebih secara cash untuk pembelian pintu dan jendela sekitar April 2023.
Kasus ini juga sudah ditangani pihak Polres Tanah Laut.

“Masalah ini sudah dilaporkan ke pihak Polres Tanah Laut 20 April 2023 dan pelarian pelaku sudah enam bulan sampai saat ini belum ada titik terang," katanya.

Ia berharap masyarakat juga bisa membantu jika melihat keberadaan pelaku agar dapat melaporkannya. Karena ini menyangkut dengan sosial keagamaan Pondok Pesantren dan Masjid dan pelaku segera ditangkap.

Ahmad Rijaldy menambahkan, pelaku adalah orang dari luar Kalimantan. Sejak awal pembangunan Ponpes DQI Pelaihari diserahkan kepada pelaku.
Lantaran garapan pembangunannya mempunyai seni beda dari yang lain.

Pengerjaan Ponpes DQI Pelaihari ini kurang lebih sudah 2 tahun sejak 2021 sampai 2023.

Pelaku waktu itu meminta uang DP sebesar Rp 200 juta ke pihak pengelola DQI, dengan alasan akan membeli ukiran pintu dan jendela di daerah Jepara.

"Karena dipercaya orang yang lama dan membangun di DQI tidak ada rasa curiga dan menyerahkan uang cash memakai kwitansi dengan total semuanya Rp 553 juta, dan sumber dana itu dari uang wakaf,” jelasnya.

Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Tanah Laut, AKP Agus Adi Prayoga mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari pihak pengurus Ponpes DQI Pelaihari terkait penggelapan uang oleh pelaku seorang kepala tukang.

Menurut Agus, saat ini kasus tersebut naik ke proses penyelidikan dan pihaknya sedang memburu pelaku yang merupakan warga Madura.