Tragis, Anggota Banser Dikeroyok Preman Saat Acara Hari Santri di Martapura

M Yasin (21) seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dikeroyok diduga preman saat menjaga keamanan kegiatan Hari Santri Nasional di Martapura, Kalsel.

Baju Banser milik M Yasin robek pada bahu kiri usai dikeroyok preman. Foto: Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA - M Yasin (21) seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dikeroyok diduga preman saat menjaga keamanan kegiatan Hari Santri Nasional.

Peristiwa ini terjadi di Alun-Alun RTH Ratu Zalecha, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis (26/10/2023) sekira pukul 24.00 Wita.

Kasi Humas Polres Banjar AKP H Suwarji membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut, dan kepolisian tengah melakukan penyelidikan.

"Akibat pengeroyokan itu korban mengalami luka pada bibir atas hidung, dan baju seragam Banser yang dikenakannya sobek bahu kiri," kata Suwarji, Jumat (27/10) malam.

M Yasin anggota Banser yang dikeroyok pria diduga para preman. Foto-istimewa

Ia menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat korban mendengar teriakan wanita meminta tolong, suara itu berasal dari belakang stan Ponpes Ikdamul Ulum.

Korban lantas mendekati asal suara tersebut, namun tidak menemukan sumber teriakan. Kemudian ia mencoba mencari dekat stan Ikdamul Ulum, di mana dia melihat seorang pria (pelaku) memegang sebilah senjata tajam tanpa kumpang.

"Korban mencoba mengamankan senjata tajam tersebut dengan maksud yang baik, namun pelaku berusaha mempertahankannya. Seorang pihak ketiga mencoba melerai dan tangkapan tangan korban terhadap pelaku dilepaskan," papar Suwarji.

Sementara pelaku diarahkan oleh orang sekitar untuk menjauh, namun ia berusaha mengejar korban. Tak disangka, beberapa orang lainnya diduga rekan pelaku datang dan memukuli korban secara bersamaan.

Akibatnya, korban mengalami luka pada bibir atas hidung, dan baju seragam Banser yang dikenakannya jua sobek.

"Atas kejadian ini korban melaporkan ke Polsek Martapura untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Kasus ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian," pungkas Suwarji.