Tragedi KM 171 Tanah Bumbu

Tragedi KM 171 di Kalsel, Tercetus Ide Gerakan Hasan Basri

Isu Pantai Bunati dan KM 171 jadi momok di Kalimantan Selatan. Kritikan terus mengalir.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda jalan nasional KM 171 ditangani. Tragedi ini terabaikan. Foto-Dok.apahabar.com/Istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Isu Pantai Bunati dan KM 171 jadi momok di Kalimantan Selatan. Kritikan terus mengalir.

Terakhir, Senin (12/6) pagi. Mahasiswa menggeruduk DPRD Kalsel. Sayang, di sana tak ada hasil. Legislatornya pada sibuk.

Baru-baru ini ada wacana gerakan aktivis. Digelar di Makam Pahlawan Hasan Basri. Entah apa namanya, sebut saja Gerakan Hasan Basri.

Baca Juga: Sengkarut Pantai Bunati dan KM 171, Massa Geruduk DPRD Kalsel!

Gerakan ini diinisiasi aktivis Kalsel Anang Rosyadi cs. Isu yang dibawa jelas; Bunati dan KM 171 di Tanah Bumbu.

"Gerakan ini akan kami gelar 21 Juni. Bertepatan dengan ultah Jokowi dan wafatnya Bung Karno," ungkapnya kepada apahabar.com, Senin (12/6) sore.

Gerakan tersebut sengaja digelar 21 Juni 2023. Dijadikan momentum titik balik untuk melawan narasi 'omong kosong'. Begitu kata Anang.

Anang Rosadi ketika menyuarakan sejumlah persoalan yang terjadi di Kalimantan Selatan termasuk longsor jalan nasional Km 171 Tanah Bumbu.

Arah peluru Anang memang tertuju ke Presiden Joko Widodo. Baginya banyak problem yang tak kunjung selesai.

"Ternyata jauh panggang dari api. Diawali mobil essemka dan tengok, keluar masuk got. Sama sekali tidak sesuai antara ucapan dan perilaku dan cenderung tidak ngerti," celanya.

Termasuk urusan Bunati dan KM 171. Nyaris tak ada suara. "Tapi yang pokok jalan nasional di Kalsel KM 171 malah diabaikan," ucapnya.

Baca Juga: Lantang Anang Rosadi Suarakan Tragedi Km 171 di Depan Kader-Petinggi Nasdem

Kata Anang, ini harus diselesaikan kepala negara. Baginya pemerintah lokal sudah tak bertaring. Begitu juga legislator Kalsel di Senayan. Ompong.

Anang lantang. Ia tak bisa diam. Apalagi urusan KM 171 ini adalah cela yang tak bisa didiamkan. "Jokowi harus datang ke Kalsel untuk KM 171 ini," pintanya.

Sekali lagi, harus! Pokoknya presiden. Jangan yang lain. Anang ngotot dengan pintanya.

Kerusakan jalan nasional Km 171 sampai saat ini belum terlihat ada tanda perbaikan. Foto: Kisworo untuk apahabar.com

"Sudah dua kali wapres datang. Tidak ada kepedulian. Tidak tahu, apakah ada yang menutup-nutupi atau pura-pura tidak tahu," kesalnya.

Bagi Anang, sengkarut KM 171 ini terlampau larut. Sudah sembilan bulan berlalu, tak ada kabar gembira. Memalukan.

Sekalipun ada pemanis dari Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno. Yang katanya ingin menurunkan tim khusus ke Tanah Bumbu. Tetap saja Anang tak gembira.

Baca Juga: BREAKING! Menteri Sandi Terjunkan Timsus ke Bunati Tanah Bumbu

"Harus ada langkah yang benar-benar konkret. Jangan cuma sekadar terucap di mulut," sindirnya.

Intinya, banyak hal yang ingin disuarakan Anang CS. Suka atau tidak, ia mau didengar.

"Kami ingin semangat perjuangan Hasan Basri terwariskan kepada generasi muda yang hilang. Kami ingatkan perjuangan itu kembali. Itulah kenapa kita memilih makam pahlawan sehingga bukan hanya sebagai simbol," tutupnya.