Berita Barito Kuala

Tolak Rekapitulasi Pemilu 2024, Pendukung Anang Gondang Serbu KPU Batola

Menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2024, puluhan pendukung seorang caleg bernama Anang Gondang menyerbu Kantor KPU Barito Kuala (Batola) di Marabahan

Situasi chaos yang diperagakan dalam simulasi Sispamkota oleh Polres Barito Kuala di Marabahan. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN - Menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2024, puluhan pendukung seorang caleg bernama Anang Gondang menyerbu Kantor KPU Barito Kuala (Batola) di Marabahan, Selasa (29/8).

Semula hanya sekitar 6 pendukung yang mendatangi kantor dengan maksud mempertanyakan rekapitulasi suara.

Mereka terlihat tidak puas dengan hasil perhitungan suara dan menuntut pemilihan ulang, setelah Anang Gondang dinyatakan gagal menjadi anggota legislatif.

Sedianya kedatangan pengunjuk rasa diterima dengan baik-baik oleh staf KPU. Pun KPU membuka peluang melakukan tanding data.

Namun demikian, massa kadung beringas dan malah mengobrak-abrik perabot kantor sembari meminta dilakukan pemilihan ulang.

Untungnya tidak jatuh korban luka maupun jiwa, setelah puluhan anggota Polres dan Kodim 1005 Batola berdatangan. Pun pengunjuk rasa dapat ditenangkan dan mereka kemudian meninggalkan kantor.

Namun tidak berselang beberapa lama, massa Anang Gondang kembali ke Kantor KPU dengan jumlah yang lebih besar.

Petugas yang berjaga di Kantor KPU, selanjutnya berkoordinasi dengan markas komando untuk meminta bantuan pengamanan.

Permintaan itu direspons dengan kedatangan satu peleton Dalmas Sat Samapta Polres Batola. Pengamanan ini didukung BKO Sat Brimob Polda Kalimantan Selatan dan sebuah mobil water cannon.

Situasi chaos yang diperagakan dalam simulasi Sispamkota oleh Polres Barito Kuala di Marabahan. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

Di sisi lain, petugas negosiator juga diturunkan untuk langsung berbicara dengan koordinator pengunjuk rasa.

Akan tetapi negosiasi tidak berhasil, karena pendukung Anang Gondang justru menjadi beringas. Selain menerjang barikade polisi, mereka mulai melempar benda-benda keras dan membakar ban.

Setelah beberapa menit saling dorong, pengunjuk rasa berhasil dipukul mundur dan situasi di Kantor KPU dinyatakan kembali kondusif.

Untungnya situasi chaos tersebut bukan sebenarnya, tetapi merupakan rangkaian simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pemilu 2024 yang dilakukan Polres Batola.

"Melalui simulasi tersebut, kami memperlihatkan cara berkoordinasi dan berkolaborasi dalam rangka pengamanan Pemilu 2024," papar Kapolres Batola AKBP Diaz Sasongko.

"Juga cara mengelola dan mengangani unjuk rasa yang berkaitan dengan Pemilu 2024, baik pilpres, pileg maupun pilkada," imbuhnya.

Dalam pengamanan Pemilu 2024, Polres Batola menyiapkan kurang lebih 425 personel yang akan bertugas di TPS, Kantor KPU dan Bawaslu Batola, serta gudang logistik.

"Itu masih ditambah BKO dari Polda Kalsel. Kalau nanti diperlukan, dapat diturunkan sepertiga kekuatan yang berada di Polres Batola," tutup Diaz.