Nasional

Tol Banjarbaru-Batulicin Denyut Nadi Hilirisasi Pembangunan Industri

apahabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan jalan bebas hambatan atau tol kawasan Banjarbaru-Batulicin bakal mempercepat rencana hilirisasi pembangunan…

Ilustrasi pelabuhan peti kemas. Foto-kabardewata.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan jalan bebas hambatan atau tol kawasan Banjarbaru-Batulicin bakal mempercepat rencana hilirisasi pembangunan industri.

Keberadaan infrastruktur penunjang ini sejalan dengan rencana Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan yang dicanangkan presiden Jokowi sejak 2016 silam.

Hilirisasi industri diyakini dapat merangsang pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya di daerah. Termasuk ekspor komoditas andalan Bumi Lambung Mangkurat seperti batu bara, crude palm oil, dan karet.

Hilirisasi industri akan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja, serta membuat pembangunan Kalimantan Selatan lebih merata.

Jokowi menilai ketergantungan Kalimantan Selatan akan ekspor komoditas bahan mentah terutama batu bara merupakan sebuah kerentanan.

Baca Juga: Syafrudin H Maming: Jalan Tol Batulicin-Banjarbaru Dukung Pengembangan Wisata Kalsel

Kepada menterinya, Jokowi sudah menekankan perlunya program-program untuk mendorong pengembangan industri pengolahan supaya Kalsel tak terus menerus bergantung pada komoditas mentah. Selain pengolahan, sektor unggulan lain adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

"Data yang saya miliki memperlihatkan 20,87 persen perekonomian Kalimantan Selatan berasal dari kontribusi sektor pertambangan," ungkap Jokowi dikutip apahabar.com dari laman Setkab, Sabtu (30/3).

Realisasi tol ini juga bakal mempercepat rencana pemerintah pusat dan daerah menjadikan Bumi Bersujud -sebutan Tanah Bumbu- sebagai pusat hilirisasi industri. Selain Batulicin, untuk diingat, pemerintah pusat bertekad merealisasikan kawasan industri Jorong, Tanah Laut.

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo kembali mendapat laporan jika warga Kalsel mendamba kehadiran infrastruktur jalan bebas hambatan.

Jika kembali terpilih, saat kampanye terbuka di Stadion 17 Mei, Rabu 27 Maret kemarin, capres petahana itu berjanji akan memprioritaskan rencana Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca Juga:Tol Banjarbaru-Batulicin, Asita: Genjot Pariwisata Lokal

"Secepatnya akan cek lapangan dan akan dikerjakan," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan (Kalsel) mengakui penyampaian ekspos oleh konsultan jalan bebas hambatan Banjarbaru-Batulicin memang sempat keliru.

Roy Rizali Anwar menyebut, konsultan yang mendampingi menyampaikan paparan terbalik. Hal itu karena si konsultan bukan orang yang tinggal di Kalimantan Selatan.

“Saat penyampaian paparan, pihak konsultan menyampaikan paparan yang terbalik,” kata Roy, dihubungi apahabar.com Jumat (29/3).

Kepada apahabar.com, Roy memastikan tol Banjarbaru-Batulicin tetap akan menjadi jalur ekonomi dari daerah Hulu Sungai ke Batulicin, bukan dari Batulicin ke Banjarbaru. Tol akan mengintegrasikan pelabuhan Trisakti dengan pelabuhan di Batulicin.

Baca Juga: Ekonom: Tol Banjarbaru-Batulicin Pacu Ekonomi Daerah

Sampai mana perkembangannya?

Untuk membangun megaproyek ini membutuhkan dana yang tak sedikit. Roy memastikan anggaran untuk tahapan pembangunan megaproyek jalan bebas hambatan rute Banjarbaru-Batulicin aman, setidaknya untuk tahun 2019 ini.

Setidaknya, kata dia, Rp70 miliar dikucurkan untuk pembangunan empat jembatan bentang panjang bersumber dari APBD 2019.

Selain empat jembatan direncanakan pula pembangunan beberapa box culvert yang juga dianggarkan untuk mendukung proyek jalan bebas hambatan tersebut.

Roy mengaku pihaknya akan mengusulkan status jalan bebas hambatan ini naik menjadi jalan nasional, sehingga bisa menerima pendanaan dari APBN.

“Kita tahu sendiri, jika hasil perkebunan diangkut ke pelabuhan di Banjarmasin tentu akan lebih jauh, selain itu, pelabuhan di sana juga selalu mengalami pendangkalan, beda dengan pelabuhan di Batulicin,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Janji Realisasi Proyek Kereta Api dan Tol Banjarbaru-Batulicin

Selain membangun jembatan, proyek tol akan memasuki tahap pembuatan desain. Rencananya tol ini membentang sepanjang 130 kilometer dengan waktu tempuh dua sampai tiga jam.

"Jika melalui jalan yang lama, dari Banjarmasin ke Batulicin ditempuh sekitar 5 hingga 6 jam, maka dengan adanya jalan tol tersebut, jarak tempuh diperkirakan hanya sekitar 2 sampai 3 jam," kata anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Syafrudin H Maming kepada apahabar.com.

Terkait skema pembiayaannya sudah dikonsultasikan ke Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitas Jalan Darat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pekan lalu.

Hasilnya, untuk merealisasikan jalan tol itu memerlukan biaya yang tak sedikit. Proyek ini tergolong megaproyek atau proyek besar, yang umumnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Meminjam data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel, nilai investasi keseluruhan megaproyek ini mencapai Rp3 triliun.

Baca Juga:Pembiayaan Jalan Tol Banjarbaru-Batulicin Perlu Dimatangkan Lagi

Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz Fadhillah