Kalsel

Token Gratis untuk Warga Kalsel-Teng: Ada Kepanikan, PLN Jangan Pasif!

apahabar.com, BANJARMASIN – Yayasan Perlindungan Konsumen (YLK) mendorong manajemen PT PLN (Persero) lebih proaktif. Program listrik…

PT PLN wilayah Kalsel-Teng mengakui ada kepanikan seiring penerapan program listrik gratis. Foto-Ilustrasi-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Yayasan Perlindungan Konsumen (YLK) mendorong manajemen PT PLN (Persero) lebih proaktif.

Program listrik gratis harus disosialisasikan secara masif agar tak bikin bingung masyarakat khususnya di Kalsel maupun Kalteng.

“Manajemen PLN harus cepat tanggap dari sekarang dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Kemudian bentuk tim di lapangan dan sediakan hotline pengaduan gratis listrik di daerah sampai dengan ke pusat,” ucap Ketua YLK Kalsel, Ahmad Murjani kepada apahabar.com, Jumat (3/4) pagi.

Menurut Murjani, Pemerintah Pusat melalui Kementerian BUMN sudah harus memberikan mandat kepada manajemen PLN khususnya di daerah. Ini langkah awal yang sangat penting sebelum pelaksanaan di lapangan.

Jangan sampai, kata dia, masyarakat mempertanyakan perihal listrik gratis namun petugas PLN menjawab belum ada petunjuk pelaksanaan dan teknis dari pusat.

“Atau belum ada mekanisme dan surat resmi dari atasan. Masyarakat berharap ini tidak akan terjadi. Semoga implementasi di lapangan tidak seperti demikian,” tegasnya.

Sebelum Presiden Jokowi mengumumkan listrik gratis, biasanya kebijakan baru, perangkat dan aturan pelaksanaan di lapangan beserta petunjuk teknis sudah disiapkan oleh kementerian terkait.

“Kemudian yang tak kalah penting bagaimana gratis listrik bagi pelanggan yang memakai token. Ini harus ada penjelasan dan aturan main,” bebernya.

Pelanggan listrik token, sambung dia, juga mempunyai hak yang sama dengan pelanggan manual. Sekalipun diatur dalam syarat tertentu.

“Data pelanggan kan sudah ada di counter-counter pembayaran seperti Alfamart, Indomaret, sistem perbankan, dan kantor kas pembayaran listrik PLN itu sendiri,” terangnya.

Pemerintah daerah setempat seperti gubernur maupun DPRD Kalsel disarankan ikut terlibat melakukan komunikasi dengan manajemen PLN setempat.

“Tujuannya agar masyarakat tidak cemas. Jangan sampai ada aturan yang berbelit-belit. Cari yang mudah saja, terlebih sudah ada data base pelanggan di IT PLN,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin mendukung penuh upaya Presiden Jokowi meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah pendemi Covid-19.

“Juklak [petunjuk pelaksanaanya] masih proses di PLN Kalselteng. Sudah tepat sasaran. Harus diingat ini khusus masyarakat yang menerima subsidi,” jelas dia dihubungi Jumat (3/4) siang.

Sebelumnya, PT PLN telah menentukan cara mendapatkan program pembebasan dan diskon tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA. Untuk pelanggan rumah tangga 450 VA pascabayar akan langsung dibebaskan tagihannya pada April, Mei dan Juni.

Sementara untuk pelanggan prabayar dapat memperolehnya dengan mengirimkan nomor ID Pelanggan ke WA dengan nomor 08122-123-123 atau melalui website PLN www.pln.co.id. Dengan ID tersebut pelanggan akan mendapatkan token senilai pemakaian tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Sedangkan diskon tarif untuk pelanggan subsidi 900 VA bagi pelanggan pascabayar rekening yang harus dibayarkan pada tiap bulannya akan dikurangi 50 persen. Sementara bagi pelanggan prabayar, token listrik gratis sebesar 50 persen akan diberikan kepada pelanggan, dihitung dari pemakaian bulanan tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Berikut mekanisme pengambilan token gratis untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi:

Infografis-apahabar.com/Zulfikar

Dengan ID Pelanggan itu pelanggan akan mendapatkan token senilai pemakaian tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Saat ini ada sekitar 24 juta data pelanggan rumah tangga 450 VA. Ditambah 7 juta pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi yang harus dimasukkan ke dalam sistem.

Di Kalsel, PLN mencatat jumlah pelanggan tarif rumah tangga bersubsidi dengan daya 450 VA ada sebanyak 423.255 pelanggan dan daya 900 VA 84.807 pelanggan.

Sedangkan di Kalteng, pelanggan daya 450 VA berjumlah 141.174 pelanggan dan daya 900 VA ada sebanyak 35.159 pelanggan. Totalnya ada sebanyak 684.395 pelanggan PLN tarif rumah tangga bersubsidi di Kalsel dan Kalteng yang akan menerima pembebasan dan diskon tagihan listrik dari Pemerintah selama 3 bulan.

Proses penyaluran listrik gratis itu ditarget akan tuntas dalam sepekan ke depan. Sehingga seluruh pelanggan yang digratiskan dan mendapatkan diskon sudah dapat terlayani seluruhnya.

"Proses pembagian Token Bebas Tagihan dan Diskon Tarif Listrik ini memang bertahap, yang sudah dimulai pada 1 April, paling lambat tanggal 11 April seluruh pelanggan yang berhak sudah bisa menikmati program tersebut," ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka melalui siaran persnya kepada apahabar.com, Kamis (2/4) sore.

ADA KEPANIKAN

Ada kepanikan mengingat pelanggan yang mendapatkan keringanan biaya ini totalnya mencapai 24 juta pelanggan. Syaukani Chandrawinata, seorang kepala rumah tangga di Banjarbaru kesulitan mengakses whastApp (WA) PLN.

"Saya chat melalui WA sejak jam 8 malam kemarin, hingga sekarang tidak ada balasan. Seharusnya ada balasan otomatis, karena itu WA-nya akun bisnis," jelas dia.

"Men-chat berkali-kali pun kan gak percuma karena akun bisnis. Seharusnya ada tanggapan lah dari PLN, atau dikasih balasan otomatis jika memang terkendala di sistem," ujar pelanggan listrik prabayar itu.

Sementara Nurul Latifah, seorang mahasiswi Kalsel yang indekos di Banjarbaru turut kesulitan mengikuti mekanisme listrik gratis melalui via www.pln.co.id.

"Di WA tidak ada jawaban, dia website juga sama," keluhnya.

PLN UIW Kalsel-Teng, melalui Staff Humas-nya Geral Sudya Puraka mengatakan belum ada keluhan pelanggan sampai saat ini.

"Kebanyakan mereka hanya bertanya berulang saja mengenai [kebenaran, Red] kebijakan itu," jelas dia kepada apahabar.com, Jumat (3/4),

Namun pihaknya tak menampik ada kepanikan dari pelanggan karena website PLN dan hotline whatsapp sulit diakses.

"Hal tersebut tidak bisa dihindari, sebab yang akses ke channel tersebut jutaan masyarakat sekaligus," jelas dia.

Reporter: Muhammad Robby/Nurul Mufidah Editor: Fariz Fadhillah