Nasional

TNI Kuasai Tiga Distrik di Nduga, Ruang Gerak Separatis Kian Sempit

apahabar.com, JAYAPURA – Personel gabungan TNI-Polri sudah berhasil menguasai tiga distrik di Kabupaten Nduga, Papua Barat,…

TNI Kuasai Tiga Distrik di Nduga, Ruang Gerak Separatis Kian Sempit.foto – viva.co.id

apahabar.com, JAYAPURA – Personel gabungan TNI-Polri sudah berhasil menguasai tiga distrik di Kabupaten Nduga, Papua Barat, yang menjadi lokasi pembantaian pekerja Trans Papua dan rute pergerakan kelompok separatis bersenjata. Ketiga distrik yang sudah dikuasai TNI adalah Distrik Yall, Distrik Yigi dan Distrik Mbua.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan TNI masih menyisir wilayah tersebut untuk mengejar para pelaku, sembari mencari tiga jenazah korban tewas lainnya yang hingga kini belum ditemukan.

“Disamping evakuasi, kita juga melakukan penindakan hukum, sebagaimana perintah Panglima TNI pelaku harus ditangkap hidup atau mati,” kata Kolonel Aidi seperti dilansir tvOne, Minggu, (9/12).

Aidi menegaskan penyisiran yang dilakukan TNI bukan tanpa arah. TNI katanya, memanfaatkan sumber daya masyarakat setempat untuk meminta informasi terkait pergerakan kelompok bersenjata.

Kendati demikian, Aidi mengakui upaya tersebut tidak mudah. Sebab, apabila kelompok bersenjata itu terpojok, mereka akan membaur bersama masyarakat dan menyembunyikan senjatanya. Sehingga TNI sulit mengidentifikasi mana kombatan mana masyarakat umum.

Uniknya lagi, banyak masyarakat sekitar yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan para kelompok bersenjata, sehingga cenderung menutupi keberadaan para kombatan saat dicari aparat.

“Mereka ini berada di lingkungan sendiri, wilayahnya sendiri, keluarganya sendiri. Kami tidak katakan semua orang Yigi ini separatis. Secara umum masyarakat Yigi ini orang-orang baik yang punya hati nurani. Kelompok yang jahat itu hanya sebagian kecil,” ujarnya.

Sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri telah berhasil mengevakuasi 16 jenazah pekerja jembatan proyek jalan Trans Papua. Dari informasi resmi yang diterima aparat, ada 19 pekerja tewas korban pembantaian kelompok bersenjata, dan 1 korban dari anggota TNI atas nama Sersan Handoko. Dengan demikian total korban tewas berjumlah 20 orang.

Sumber : viva.co.id
Editor : Aprianoor