Politik

TKD Jatim: Lawan Jokowi Sebenarnya Hoaks dan Fitnah

apahabar.com, SURABAYA – Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur menyebut lawan berat Jokowi-Ma’ruf Amin bukan lah…

Ilustrasi hoaks yang ditujukan ke Jokowi. Foto-Tribuncom

apahabar.com, SURABAYA – Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur menyebut lawan berat Jokowi-Ma’ruf Amin bukan lah Prabowo-Sandiaga, tapi hoaks dan fitnah.

“Jujur saja, kubu sebelah sudah kesusahan menandingi Pak Jokowi. Dari berbagai indikator, mereka KO. Indikator hasil kerja, manajemen kepemimpinan, kepribadian, rekam jejak, atau kedekatan dengan rakyat, semuanya Jokowi unggul. Karena tak bisa melawan secara rasional itulah, muncul hoaks-hoaks,” ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin seperti ditulis detikcom, seusai melakukan konsolidasi dengan TKD Lumajang dan para tokoh Lumajang, Sabtu (9/8/2019).

Machfud mengatakan, Jokowi telah diserang dengan hoaks dan fitnah sejak tahun 2014. Di media sosial, Machfud mengutip data Politicawave, Jokowi menerima hoaks 7 kali lebih banyak daripada Prabowo sejak 2014.

Berdasarkan survei nasional, terangnya, masih ada 9 juta orang percaya hoaks yang memfitnah Jokowi, seperti tuduhan PKI dan anti-Islam.

Mantan Kapolda Jatim itu lantas menyebut sejumlah hoaks yang juga beredar di Jatim, seperti Jokowi akan menghapus pelajaran agama jika menang Pilpres 2019.

Baca Juga:Jokowi Minta NU Ikut Tangkal Hoaks dan Fitnah

“Ini fitnah kejam. Mana mungkin Jokowi menghapus pelajaran agama, wong beliau itu malah getol memberdayakan pesantren, memberi beasiswa santri, akrab dengan semua umat beragama,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Machfud, juga beredar hoaks lucu bahwa Jokowi akan dibantu oleh pasukan Alien yang didatangkan Lia Eden, yang telah dipenjara karena penistaan agama.

Selain menyerang Jokowi, papar Machfud, ada semburan hoaks yang mendelegitimasi KPU dengan tujuan publik tidak percaya KPU dan tidak percaya hasil Pilpres 2019 nantinya.

“Ada desain siap kalah dari kubu tertentu, sehingga muncul hoaks yang mendelegitimasi kerja KPU. Seolah-olah kalah karena KPU bersekongkol, padahal ya memang kubu itu akan kalah. Kalau dibiarkan ini bisa bikin chaos. Bahaya, karena rakyat digiring untuk tak percaya KPU,” ujarnya.

Hoaks yang menyerang KPU antara lain 70 juta surat suara telah tercoblos dan negara China akan ikut memperbaiki kotak suara milik KPU.

Baca Juga:Penyebar Hoaks 'Iblis', Mahfud MD: Lawan, Jangan Takut!

Editor: Syarif