Tips Otomotif

Tips Cek Kondisi Ban Mobil setelah Liburan, Awas Bisa Membahayakan

Suzuki kasih tips cek kondisi ban mobil setelah dipakai liburan. Dari tekanan angin sampai rotasi ban.

Ilustrasi - Cek kondisi mobil setelah dipakai liburan. Foto: dok.SIS

apahabar.com, JAKARTA - Ban mobil kesayangan bisa mengalami penurunan kondisi, terlebih setelah dipakai liburan bersama keluarga.

Karena itu,  kondisi ban mobil hingga komponen lainnya sebaiknya perlu diperiksa ke bengkel.

Menurut Hariadi, Asst. to Service Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), langkah pengecekan secara menyeluruh jadi tindakan tepat untuk memastikan keberlangsungan penggunaan kendaraan.

"Hal ini guna memastikan setiap komponen mesin dan suku cadang kendaraan ada pada kondisi baik dan siap pakai. Sudah tentu keselamatan saat berkendara juga merupakan hal yang utama, maka bisa dimulai dari merawat kendaraan pribadi dengan seksama sesuai standar," ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (12/1).

Dalam hal ini, ban mobil menjadi salah satu komponen yang perlu diperiksa setelah masa liburan.

Sebab kinerjanya terhitung lebih berat dibandingkan biasanya saat dipakai berlibur ke luar kota. Ini karena topangan bobot sampai jarak tempuh yang panjang dan lama.

Sehingga temperatur ban mobil cenderung lebih panas yang bisa mengakibatkan penurunan kondisi dan kualitas ban.

Untuk mengecek kondisi ban mobil, Suzuki membagikan beberapa langkah yang bisa diperhatikan pemilik kendaraan.

1. Pastikan Ban Bebas Benda Tajam

Benda tajam seperti batu atau paku yang menancap di ban mobil tidak boleh dibiarkan, karena bisa menyebabkan kebocoran dan membahayakan keselamatan pengendara.

Apalagi ketika ban mobil kempis namun dibiarkan bergerak pada kecepatan tinggi. Kondisi ini bisa memicu potensi ban meledak.

Selain itu, ban yang kempis bisa membuat mobil sulit dikendalikan, performa pengereman menurun, dan membahayakan permukaan pelek dari benturan.

2. Kelayakan Usia Pakai Ban

Seiring usia dan pemakaian, permukaan ban akan mengalami keausan dan mempengaruhi daya cengkeramnya ke jalan.

Namun ban mobil bisa lebih awet apabila pengemudi menerapkan prinsip eco driving. Caranya yaitu tidak mengemudi secara agresif seperti bermanuver secara tajam, akselerasi secara tiba-tiba, sampai pengereman mendadak.

Tapi jika ban mobil sudah perlu diganti, jangan lupa perhatikan kode produksi ban yang terdapat di sisi samping ban.

Untuk mengecek tanggal produksi ban, bisa melihat empat angka paling kanan dari nomor kode ban. Kode ini berisi informasi minggu dan tahun produksinya.

Cek kondisi ban mobil meliputi tekanan angin, tingkat keausan, hingga usia pakai ban. Foto: dok. SIS

3. Cek Tingkat Keausan Ban

Pengecekan ini dapat dilakukan secara mandiri. Caranya dengan melihat indikator keausan tapak ban berbentuk segitiga di dinding ban.

Ketebalan ban yang masih dalam kondisi aman yaitu lebih dari 1,6 mm.

Namun perlu diingat, lengecekan ban mobil bukan cuma soal ketebalan tapaknya saja. Tapi juga bagian sisi ban atau (sidewall), hingga keretakan sampai benjolan di tapak ban.

4. Pastikan Tekanan Angin Sesuai

Tekanan angin ban yang sesuai bisa menjaga keawetan ban dan keselamatan berkendara.

Spesifikasi tekanan angin yang sesuai untuk ban depan dan belakang, terdapat pada label informasi di pilar pintu pengemudi bagian bawah pada mobil Suzuki.

Label tersebut juga menunjukkan spesifikasi tekanan ban yang dianjurkan pabrikan, misalnya penyesuaian beban kendaraan dan jumlah penumpang atau barang yang dibawa.

5. Lakukan Rotasi Ban

Rotasi ban dianjurkan untuk mobil yang telah menempuh perjalanan jauh.

Tujuannya untuk menghindari keausan ban yang tidak merata, serta menjaga keawetan masa pakai ban.

Apalagi secara umum mobil menggunakan penggerak two wheel drive, sehingga setiap ban akan terpapar dengan medan dan beban yang cenderung berbeda.

Sehingga rotasi ban bisa membantu mendistribusikan penerimaan beban, serta memaksimalkan daya tahan pada seluruh ban yang digunakan.

Adapun waktu rotasi ban yang direkomendasikan ialah setiap 10.000 kilometer.