bakabar.com, BANJARBARU - Komisi I DPRD Banjarbaru mencatat sejumlah temuan penting ketika melakukan peninjauan ke Puskesmas Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, awal pekan lalu. Salah satu perhatian utama adalah persoalan kelistrikan.
Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari Restuningtyas, menjelaskan peninjauan dilakukan untuk memastikan pelayanan publik di sektor kesehatan berjalan optimal.
Namun dari hasil kunjungan tersebut, ditemukan beberapa hal yang perlu dievaluasi, terutama dari sisi infrastruktur dan tata letak pelayanan.
“Begitu masuk pintu utama, kami melihat posisi meja pendaftaran tepat di depan pintu masuk. Ternyata meja itu digunakan sebagai meja bantuan endaftar online. Posisi ini agak mengganggu karena masyarakat sulit keluar masuk,” ungkap Ririk.
Selain persoalan tata letak, masalah kelistrikan menjadi kendala yang paling mendesak. Arus listrik yang sering tidak stabil menyebabkan pelayanan terganggu dan berisiko merusak alat-alat medis penting.
“Ini menjadi catatan serius. Listrik yang tidak stabil bukan hanya menghambat pelayanan, tapi juga bisa merusak alat-alat kesehatan. Kami akan membawa persoalan ini dalam rapat anggaran 2026 yang dimulai 14 November 2025 agar bisa dijadikan prioritas utama,” tegas Ririk.
Meski demikian, Komisi I menilai pelayanan secara umum di Puskesmas Guntung Manggis sudah cukup baik. Hanya terdapat beberapa hal kecil yang perlu pembenahan agar pelayanan kepada masyarakat bisa semakin optimal.
“Secara keseluruhan sudah bagus. Kalau pun ditemukan kendala kecil, itu masih bisa ditoleransi. Namun listrik harus segera ditangani, karena berdampak langsung kepada pelayanan,” tambah Ririk.
Sementara Kepala Puskesmas Guntung Manggis, dr. Hairin, mengapresiasi perhatian yang diberikan DPRD. Diharapkan hasil kunjungan bisa membawa dampak nyata untuk peningkatan fasilitas kesehatan.
“Sekarang listrik sering jeglek tiga sampai empat kali dalam sehari. Ini jelas mengganggu pelayanan. Gangguan listrik juga berpotensi besar merusak peralatan penting seperti USG dan laboratorium yang berharga tidak murah,” beber Hairin.
“Kalau masa garansi alat sudah habis dan kerusakan akibat listrik tidak stabil, kami terpaksa menanggung sendiri biaya perbaikan. Padahal perawatan kelistrikan sudah dilakukan setiap hari,” tutupnya.