Lipsus Harjad Tala

Tingkatkan Pelayanan, RSHB Pelaihari Segera Launching Cath Lab

Pelayanan prima salah satu paling fundamental yang saat ini dijalankan Rumah Sakit Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari.

Dirut RSHB Tala, drg Budi Rukhiyat. Foto-apahabar.com

apahabar.com, PELAIHARI - Pelayanan prima salah satu paling fundamental yang saat ini dijalankan Rumah Sakit Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari.

Secara perlahan perbaikan pelayanan terus disempurnakan apalagi RSHB mendapatkan predikat A dalam pelayanan.

Direktur RSHB drg Budi Rukhiyat menuturkan, selain sarana jalan aspal, jembatan dan taman yang terus dibenahi. Hal itu sebagai penunjang layanan publik.

Lalu pihak RSHB mencoba fasilitas-fasilitas untuk umum lainnya seperti toilet, dan lift berfungsi dengan baik.

“Kita menggunakan jasa cleaning service yang sudah professional, cateringan yang profesional,” katanya.

Saat ini jumlah pasien mengalami peningkatkan, dampaknya RSHB harus menambah ruang bangsel baru agar bisa menampung pasien tidak merujuk ke RS lain.

Guna menunjang pelayanan publik, RSHB segera launching cath lab dan perizinan sudah selesai.

Salah satu pelayanan yang di lakukan di laboratorium untuk menentukan Diagnostik penyakit dan untuk selanjutnya dilakukan Intervensi Non Bedah sesuai indikasi secara invasive.

Rencananya launching cath lab dilaksanakan 11 Desember 2023. Di Kalsel baru ada tiga rumah sakit memiliki cath lab, yakni RSUD Ulin, RS Ansyari Saleh dan RSHB Tala.

“Ini cukup membanggakan bagi kita. Semoga ini dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan pelayanan pasien,” katanya.

“Orang yang mau cuci otak itu tidak perlu ke Jakarta lagi bisa, di sini sebagai salah satu pusat rujukan,” tambah Budi.

Dia bilang ada beberapa teknologi seperti AR, PACS. Semua sudah dimiliki RSHB. "Bahkan untuk penanganan stroke kita sudah melaksanakan. Dimana harusnya di bawah 10 menit kita sudah jalankan sesuai instruksi. Bahkan kita sampai mengeluarkan resep," beber Budi.

“Apalagi ini sudah ada instruksi dibawah 15 menit. Nah itu juga menurut saya sudah luar biasa tim disini,” ujarnya.

Saat ini yang menjadi fokus dari Kemenkes, stroke itu yang paling banyak menyita biaya.
“Nah itu alatnya PACS kita punya. Bahkan ini juga satu-satunya di Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten,” ujarnya.

Ia menambahkan di Kalsel alat teknologi PACS Sunapse itu seperti alat radiologi dan itu bisa dibuka dokter radiologi dimana saja berada dan hasilnya itu bisa cepat terbaca lewat handphone.(*)