Tingkatkan Kualitas SDM Otomotif, Kemenperin Gandeng YDBA

Kemenperin melalui Politeknik STMI Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) meningkatkan kualitas SDM di bidang industri otomotif.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan (kedua kiri) mendengarkan penjelasan dari Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Sigit P. Kumala (kiri) mengenai komponen yang telah dihasilkan UMKM Manufaktur binaan YDBA seusai penandatanganan Komitmen Kolaborasi Pembinaan UMKM antara YDBA dengan Politeknik STMI Jakarta di Galeri YDBA, Jakarta, (21/3/2023). Foto: Kementerian Perindustrian

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Politeknik STMI Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, khususnya di bidang industri otomotif.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (28/3) menjelaskan kerja sama antara Politeknik STMI Jakarta dengan YDBA meliputi penyelenggaraan pendidikan regular atau non-reguler (Setara D1), penempatan mahasiswa prakerin (praktek kerja industri) dan dosen industri, serta pengembangan kurikulum.

“Ada pula kerja sama penelitian berupa penelitian terapan yang dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh industri saat ini,” imbuhnya.

Arus mengungkapkan Kemenperin juga menawarkan penguatan atau peningkatan kinerja sektor industri, terutama dalam mendukung pelaku IKM di bidang otomotif.

Baca Juga: GJAW 2023 Dibuka, Menko Airlangga: Infrastruktur Perlu Selaras dengan Industri Otomotif

“Peran asosiasi dan industri dalam mendukung pendidikan vokasi sangat diperlukan dalam keberhasilan membangun SDM industri yang unggul. Oleh karena itu, BPSDMI sangat menyambut gembira atas penandatangan kerja sama antara Yayasan Dharma Bhakti Astra dan Politeknik STMI Jakarta,” paparnya.

Arus berharap, sinergi ini dapat dikembangkan dengan unit kerja lainnya di lingkungan BPSDMI, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Balai Diklat Industri (BDI). Apalagi, YDBA memiliki sekitar 12 ribu industri dan UMKM binaan yang sebagian UMKM bergerak pada sektor otomotif.

Sebagai langkah awal, kegiatan kerja sama ini dimulai dengan bentuk Program Pengabdian Masyarakat pada lingkungan industri kecil di Tegal.

Beberapa dosen Politeknik STMI Jakarta ditugaskan melakukan observasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM terkait dengan peningkatan daya saing UMKM otomotif. Kegiatan ini akan melibatkan lima program studi, yaitu Teknik Industri Otomotif, Teknik Kimia Polimer, Sistem Informasi Industri Otomotif, Teknologi Rekayasa Otomotif dan Administrasi Bisnis Otomotif.

Baca Juga: Gaikindo: Industri Otomotif Dunia Tertarik Pelajari Biodiesel B35

Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala menyampaikan kolaborasi ini dapat meningkatkan kompetensi UMKM dan mendukung kemandirian UMKM. YDBA juga berharap kolaborasi ini dapat menjadi pilot project pembinaan UMKM yang melibatkan perguruan tinggi.

“Sehingga ke depan akan semakin banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan kompetensi UMKM dan mengantarkan UMKM Indonesia menuju kemandiriannya,” ujar Sigit.

Hingga Desember 2022, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.313 UMKM di bidang manufaktur, bengkel, kerajinan dan kuliner, serta pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasi.